Pendidikan Karakter Dimulai dari Jenjang Sekolah

Sekolah menjadi tempat yang utama untuk membentuk karakter seorang anak

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 19:00 WIB
Anak gagap bicara (iStockphoto)
Anak gagap bicara (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Target dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul tentu harus diiringi dengan karakter yang baik. Tak hanya ditanamkan sejak awal oleh keluarga, sekolah juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak.

"Sebenarnya, pendidikan karakter yang baik harusnya jadi budaya sekolah. Artinya, pendidikan karakter yang berusaha dibangun oleh pemerintah itu sasarannya sekolah," kata Komisioner Bidang Pendidikan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, Rabu (30/10/2019).

Minimnya implementasi pendidikan karakter

Pendidikan karakter yang selama ini dibangun biasanya berupa pelatihan yang mengundang para guru. Tetapi, cara ini dinilai belum efektif dilihat dari proses pengimplemetasiannya yang masih minim.

"Biasanya pelatihan karakter ini guru-guru diundang. Padahal membangun karakter itu tidak bisa seperti itu. Karena biasanya ketika selesai, mereka gak bisa menjelaskan apa yang dilatih kemarin," kata Retno dalam acara Diskusi Publik dan Rilis Data Kekerasan di Lembaga Pendidikan Sepanjang 2019 di Kantor KPAI, Jakarta Pusat.

Retno menjelaskan, pelatihan karakter bisa dilakukan dengan memilih salah satu sekolah yang ingin dijadikan model. Sekolah tersebut kemudian harus didampingi dan diberikan pelatihan karakter.

"Mulai dari guru, kepala sekolah, TU, bahkan satpamnya itu harus diberi pelatihan karakter. Agar karakter yang dilatih bisa diterapkan di satu sekolah. Jadi perubahannya pun bisa terjadi di satu sekolah," Retno menegaskan.

 

Pelatihan yang Bertahap

Ilustrasi Anak Jenius (iStockphoto)
Dengan Memberikan Anak Permainan Balok, Bisa Menambah Kemahiran Mereka Sehingga Bisa Jadi Anak Berprestasi dan Jenius (Ilustrasi/iStockphoto)

Pelatihan yang bertahap dan terfokus pada beberapa sekolah di kabupaten dan kota dinilai bisa lebih efektif. Sebab, walaupun hanya beberapa sekolah, tetapi seluruh elemen di dalamnya bisa mendapatkan pemahaman yang sama untuk dibentuk dan diterapkan serentak pada anak-anak.

Kunci pendidikan ada pada guruRetno mengungkapkan, kunci pendidikan ada pada guru. Karena apabila guru yang mengajar berkualitas, maka anak-anak yang dididik juga berpotensi menjadi berkualitas.

"Kalau guru dan muridnya sudah berkualitas, maka sekolah itu berkualitas. Kalau sekolah itu berkualitas dan sekolah-sekolah di daerah itu juga berkualitas, maka daerah itu pasti berkualitas. Nah, kalau pendidikan di daerah sudah berkualitas, pendidikan nasional juga bisa berkualitas," kata Retno.

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya