Belum Tentu Kanker, Ketahui 5 Penyebab Testis Nyeri

Mulai dari ada saluran yang terpelintir hingga masalah pencernaan, berikut penyebab nyeri di area testis.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 20:00 WIB
Testis
Ilustrasi testis. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tidak kena tendangan tapi testis atau buah zakar terasa nyeri? Banyak pria yang langsung deg-degan ketika kondisi ini. Salah satu kekhawatirannya adalah takut terkena kanker testis.

Nyatanya, sebagian besar kanker testis tidak menimbulkan rasa nyeri. Biasanya diketahui dengan kehadiran benjolan di area tersebut seperti disampaikan dokter spesialis urologi yang mendalami kesehatan pria, Jamin Brahmbhatt.

Lalu, apa penyebab nyeri di area testis? Brahmbhatt menjelaskan bahwa rasa nyeri di area testis sebenarnya umum dialami laki-laki. "Setidaknya sekali dalam hidup pria pernah mengalami nyeri di area ini," katanya.

Berikut beberapa alasan lainnya mengapa testis Anda bisa terasa sakit seperti dilansir dari laman Mens Health, Sabtu (2/11/2019).

1. Saluran di testis terpelintir

“Torsio testis disebabkan oleh tali atau saluran sperma yang menghubungkan testis dengan tubuh terpelintir dan memotong saluran darah ke testikel,” jelas ahli urologi dan pendiri Z Urology, Coral Springs, Michael P. Zahalsky.

Menggunakan perumpamaan memetik apel, Zahalsky menjelaskan bahwa Anda perlu memutar batangnya dahulu hingga buah itu terlepas. Hal serupa terjadi dalam kasus torsio testis, saluran sperma terpelintir hingga testis terasa begitu sakit.

Penyebab seseorang mengalami torsio testis beragam. Bisa ketika Anda sedang berolahraga, berhubungan intim atau bahkan saat tidur. Umumnya terjadi pada usia 12-18 tapi tidak menutup kemungkinan untuk dialami oleh laki-laki usia berapapun.

Menurut Mayo Clinic, selain nyeri, gejala torsio testis juga disertai dengan pembengkakan, sakit perut, mual, muntah dan posisi testis yang janggal, seperti lebih tinggi atau di sudut yang tidak biasa.Dalam kasus ini, Anda perlu segera ke dokter. Umumnya diobati melalui pembedahan.

 

2. Masalah pencernaan, hernia, maupun penyakit lain

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Saraf yang berujung di testis bisa berasal dari berbagai area perut, seperti ginjal atau saluran pencernaan. Tak heran bila mengalami sembelit, tekanan perut tersebut bisa menekan saraf dan menimbulkan nyeri di buah zakar.

Hal yang sama terjadi bila ada batu ginjal atau masalah pencernaan. Jika Anda terkena hernia atau pernah menjalani operasi hernia, saraf di testis bisa meradang dan menimbulkan rasa sakit.

Menurut Brahmbhatt, ini semua disebut 'nyeri yang dirujuk' yang berarti nyeri tersebut bukan disebabkan oleh masalah yang ada dalam testis. Melainkan karena sakit dari organ lain yang berujung pada buah zakar.

3. Vasektomi

Rasa nyeri di area skrotum (kantong yang menyelubungi testis) sangat langka tapi bisa terjadi. Menurut American Urological Association, hanya 1 hingga 2 persen laki-laki yang mengalaminya.

Para ahli belum bisa menemukan sumbernya, tapi menurut peneliti dari Rush University Medical Center, Amerika Serikat, hal itu bisa terjadi karena kerusakan struktur saraf di area testis. Brahmbhatt mengatakan bahwa pengobatannya umumnya dilakukan melalui operasi.

 

4. Pembengkakan di sekeliling testis

Hidrokel adalah penumpukan cairan di sekeliling testis yang menyebabkan area tersebut mengalami pembengkakan. Nah, pembengkakan inilah yang membuat pria merasa nyeri di bagian testisnya.

Segera ke dokter bila mengalami pembengkakan di area testis. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tindakan yang tepat agar tidak nyeri lagi.

5. Varikokel

Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah di kantong testis atau skrotum. Pada kondisi ini, pria bisa melihat pembuluh darah vena menonjol di area tersebut.

Gejalanya tergantung pada tahapannya. Tahap ketiga adalah tahap yang paling besar, terlihat, serta terasa tebal dan kental. Tahap kedua tidak separah itu, walau bisa terasa seolah ada tali yang mengitari area skrotum.Anda biasanya tidak akan menyadari bahwa penyakit ini ada di tahap pertama. Banyak laki-laki yang mengalami hal ini ketika puber.

Menurut ahli urologi asal Amerika Serikat, Paul Turek, jika Anda mengalami varikokel yang lebih parah, penumpukan tekanan di pembuluh darah dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada skrotum.

Varikokel juga telah dikaitkan dengan produksi dan kualitas sperma yang rendah. Sehingga dokter sering memeriksanya ketika orang memiliki masalah dengan kesuburan.Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan operasi agar dokter bisa mengalihkan aliran darah dari pembuluh darah yang rusak ke yang masih berfungsi dengan baik.

 

Kapan harus ke dokter?

Ilustrasi Tulisan Tangan Dokter dan Dokter (iStockphoto)
Segera ke dokter (Ilustrasi/iStockphoto)

Untuk masalah itu, tergantung pada berapa lama dan seberapa sakit nyeri yang dirasakan. Pada kasus saluran yang terpelintir bisa kembali lurus dengan sendirinya. Namun, jika Anda merasakan sakit yang parah dan sudah berlangsung lebih dari 15 menit, sebaiknya segera ke IGD.

“Jika Anda menunggu terlalu lama, ada potensi testis tersebut akan diangkat,” kata Brahmbhatt.

Jangan lupa bahwa rasa nyeri itu tidak hanya bisa disebabkan oleh berbagai faktor tapi juga bisa menjadi pertanda sakit di bagian tubuh yang lain seperti batu ginjal. Maka sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter.

Brahmbhatt menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin secara mandiri setiap bulan. Tujuannya untuk memastikan kondisi testis. Jika ada perubahan, Anda segera tahu dan segera melakukan pemeriksaan. 

 

Penulis : Selma Vandika

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya