Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan pertanyaan dari anak terkadang membuat orangtua kelimpungan menjawab. Salah satunya mengenai kehadiran adik bayi di perut ibu.
Sebagian orangtua mungkin akan berusaha mengalihkan topik, tidak menjawab atau berjanji menjelaskannya lain kali. Namun, hal ini tidak dianjurkan oleh psikolog, Vera Itabiliana.
Baca Juga
“Pada prinsipnya, ketika anak bertanya, maka harus dijawab. Enggak bisa ketika umur 20 baru diceritakan,” kata Vera dalam acara Nivea Sentuhan Ibu beberapa waktu lalu.
Advertisement
Jika ingin menunda, orangtua harus menentukan waktu untuk menjelaskan hal tersebut dan menepatinya agar anak tidak bertanya pada orang lain atau mencari jawabannya sendiri.
“Tentukan spesifik waktunya kapan biar mereka enggak bertanya di tempat lain atau langsung tanya 'Om Google'. Jadi harus dijawab. Boleh ditunda, tapi ditentukan waktunya dan ditepati," ujar Vera.
Kalau ingin menghindari pertanyaan tersebut, orangtua bisa bertanya kembali pada anak. “Paling gampang, tanya balik dulu ‘menurut kamu gimana caranya?” tutur Vera.
Saksikan juga video menarik berikut:
Sesuaikan Usia Anak
Ada baiknya juga untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak agar bisa mengatur pola jawabannya. Orangtua juga sebaiknya mencari tahu seberapa jauh anak tahu seputar hal seksual.
“Jadi harus tahu kapasitas anak, seberapa detail dia bisa mencerna informasi. Supaya kalau bisa, dia diedukasi pertama kali dari orangtua dan nggak salah informasi,” ungkap pendiri komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Faridh.
Sebagai referensi, Vera mencoba mengutarakan jawaban yang bisa diberikan pada anak. “Jadi, ayah dan ibu saling jatuh cinta, saling suka. Lalu, kami menikah dan berdoa sama Tuhan. Ada kamu deh, di perut Bunda. Kita main deh sama-sama,” pungkasnya.
Penulis: Cynthia Amanda Male/Dream.co.id
Advertisement