Liputan6.com, Jakarta - Pria 64 tahun asal Singapura kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa di lidah. Penampilan lidahnya yang mengkilap juga menunjukkan perubahan, yang menjadi tanda bahwa dia perlu mendapatkan pengobatan.
"Lidah mengkilap ini disebabkan oleh hilangnya papila atau titik-titik pada lidah yang berfungsi sebagai perasa. Lidah seharusnya bertekstur, sedangkan lidah pria ini halus dan berkilau," kata dokter di National University of Singapore seperti dikutip dari situs livescience pada Sabtu, 9 Oktober 2019.
Baca Juga
Hilangnya papila pada lidah menyebabkan seseorang tidak bisa merasakan rasa manis, asin, pahit, dan asin. Pria tersebut memeriksakan kondisinya setelah enam bulan merasakan rasa sakit, kemerahan, dan sensasi terbakar pada lidahnya.
Advertisement
Â
Atrophic Glossitis, Hilangnya Kemampuan Lidah Mengecap Rasa
Gejala yang dihadapi oleh pria ini disebut dengan atrophic glossitis. Kondisi ini menyebabkan perubahan warna dan teksur pada lidah, termasuk hilangnya banyak papila.
Tes darah pria menunjukkan bahwa kadar vitamin B12 pria ini sangatlah rendah. Ia didiagnosis dengan anemia pernisiosa yakni suatu kondisi di mana seseorang memiliki kadar sel darah merah yang rendah karena kekurangan vitamin B12.
Hasil tes lebih lanjut juga menunjukkan bahwa pria ini memiliki masalah dengan autoimun.
Â
Advertisement
Anemia Pernisiosa
Pada beberapa kasus, penyebab terjadinya anemia pernisiosa adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang protein yang dibutuhkan untuk menyerap vitamin B12.
Sel darah merah yang mengandung protein yang disebut dengan mioglobin sangatlah penting untuk tubuh. Fungsinya untuk kesehatan otot, termasuk otot lidah.
Untungnya, anemia pernisiosa biasanya mudah diobati dengan menerima vitamin B12 dalam dosis yang besar melalui suntikan atau pil yang berdosis tinggi.
Suntikan vitamin B12 rutinDilansir dari Live Science, pria ini menerima suntikan vitamin B12 untuk mengisi kebutuhan tubuhnya akan vitamin tersebut. Dalam satu bulan, kondisi lidahnya sudah kembali nomrla.
Akan tetapi, ia terus meneruws membutuhkan suntikan vitamin B12 secara teratur agar tidak mengalami anemia pernisiosa kembali di masa mendatang.
Penulis: Diviya Agatha