Pertama di Dunia, Peneliti India Temukan Kontrasepsi Suntik untuk Pria

Para peneliti di India menyatakan kontrasepsi suntik untuk pria yang mereka temukan telah melewati uji klinis fase tiga

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Nov 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 23:59 WIB
20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi kontrasepsi suntik (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan di India mengumumkan keberhasilan mereka menyelesaikan uji klinis terhadap alat kontrasepsi suntik untuk pria. Temuan itu merupakan yang pertama di dunia.

Tim peneliti tersebut mengatakan bahwa kontrasepsi suntik untuk pria ini bisa bertahan hingga 13 tahun. Produk itu telah dikirimkan ke badan pengawas obat di India untuk mendapatkan persetujuan.

"Uji coba telah selesai, termasuk uji klinis fase tiga yang diperpanjang di mana 303 kandidat direkrut dengan tingkat keberhasilan 97,3 persen dan tidak ada efek samping yang dilaporkan," kata RS Sharma, ilmuwan senior dari Indian Council of Medical Research.

Dikutip dari The Independent pada Senin (25/11/2019), Sharma menambahkan bahwa produk tersebut bisa dianggap sebagai kontrasepsi suntik untuk pria pertama di dunia yang aman.

Sharma mengatakan, kontrasepsi ini bekerja dengan cara disuntikkan ke tabung berisi sperma yang terletak di dekat testis.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Tunggu Hingga Enam Bulan ke Depan

Alat kontrasepsi (iStock)
Berbagai metode kontrasepsi atau KB (iStockphoto)

Dikutip dari IFL Science, temuan itu disebut reversible inhibition of sperm under guidance (RISUG). Produk tersebut berisi polimer yang disebut Steryene Maleic Anhydride.

Penelitian tersebut rupanya telah dimulai sejak tahun 1970-an. Namun, meski menunjukkan potensi di awal studinya, ada banyak hambatan yang membuatnya terlambat untuk diakui. Para peneliti sendiri berharap agar kontrasepsi ini bisa menjadi alternatif selain vasektomi.

VG Somani dari Drug Controller General of India mengatakan bahwa mereka harus sangat berhati-hati untuk memberikan persetujuan terhadap temuan itu. Apalagi, produk ini berpotensi untuk dibawa ke pasar dunia.

"Kami melihat semua aspek, terutama sertifikasi praktif manufaktur yang baik, yang tidak akan menimbulkan pertanyaan tentang kualitasnya," kata Somani.

"Masih memakan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan untuk semua pesetujuan diberikan sebelum produk dapat diproduksi," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya