Liputan6.com, Jakarta - "Kalau kena luka bakar, dioleksin mentega saja." Kalimat tersebut mungkin kerap didengar, terlebih lagi buat para ibu untuk mengobati anaknya yang kena luka bakar.
Seringkali luka bakar akibat tersiram minyak panas atau cairan kimia. Mentega yang mudah diperoleh pun digunakan sebagai pertolongan pertama mengobati luka bakar.
Advertisement
Tak hanya mentega saja, odol dan kecap juga menjadi bahan yang dicari dalam mengobati luka bakar. Lantas benarkah anggapan demikian?
Tim Health Liputan6.com melakukan Cek Fakta Kesehatan dengan bertanya pada pakar terkait mentega dan luka bakar.
Penjelasan Pakar
Upaya pertolongan pertama luka bakar menggunakan mentega itu keliru.
Dokter Umum dan Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel menekankan, cara tersebut justru makin memperparah luka bakar.
"Pas tersiram minyak panas, jangan obati luka bakar pakai mentega ya. Bukan sembuh nanti, jadinya makin iritasi dan menambah peradangan. Ujung-ujungnya kena infeksi," tegas Felix dalam sebuah pertemuan diskusi di Bogor, Jawa Barat.Â
Mengolesi luka bakar dengan mentega menimbulkan infeksi pada jaringan.
Advertisement
Gunakan Air Bersih Mengalir
Felix menambahkan, cara tepat menangani luka bakar dengan membilas air bersih mengalir.
"Bilaslah luka bakar dengan air bersih mengalir, terleboh lagi kalau muncul bengkak. Membersihkan dengan air mengalir akan mendinginkan permukaan jaringan," jelasnya.Â
Keringkan luka bakar dengan kain atau handuk yang bersih. Jika luka bakar cukup parah, setelah dibersihkan dengan air mengalir, Anda dapat pergi ke fasilitas kesehatan untuk pengobatan lebih lanjut.
Salep Khusus
Untuk penanganan luka bakar di fasilitas kesehatan, ada salep atau krim khusus yang akan diberikan kepada pasien. Setelah luka bakar dibersihkan, salep khusus dioleskan ke area luka bakar.
"Salep khusus buat luka bakar berperan sebagai antibiotik dan zat yang bisa merangsang pertumbuhan jaringan penyembuhan," ujar Felix yang berpraktik di RSPI - Pondok Indah.
Luka bakar adalah kondisi rusak atau hilang jaringan tubuh (kulit, jaringan bawah kulit), yang disebabkan paparan sumber panas. Misal, air panas dan cairan kimia. Kejadian luka bakar banyak terkait tersiram air panas dan terkena api.
Advertisement