Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani pemasangan ring jantung, dokter akan memberikan obat pada pasien. Pasien akan diberi obat pengencer darah untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di pembuluh darah.Â
Gumpalan darah dapat menyumbat aliran darah ke otot jantung, yang berujung pada serangan jantung. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A Damay, obat pengencer darah tidak hanya digunakan untuk pasien yang pasang ring jantung saja.
Advertisement
"Orang yang punya penyakit pembuluh darah juga sudah seharusnya minum obat pengencer darah. Nah, ada aturan buat minum obat pengencer darah. Jangan sembarangan minum. Ikuti anjuran dari dokter, dosisnya berapa, berapa kali harus diminum,"Â papar Vito kepada Health Liputan6.com, ditulis Sabtu (21/12/2019).
Obat kolesterol juga perlu diminum usai pasien pasang ring jantung. Pasien mungkin bertanya-tanya, kolesterol sudah turun, kenapa tetap dikasih obat tersebut?
"Obat ini memang buat untuk pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Yakni mencegah timbulnya plak yang baru dan menjadi lebih berat. Obat kolesterol pun mencegah serangan jantung berulang kalau misalnya ada plak-plak lain setelah pasang ring jantung," lanjut Vito.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Obat Darah Tinggi dan Diabetes
Ada pula obat-obatan lain yang diberikan pasien setelah pasang ring jantung, yaitu obat darah tinggi dan diabetes. Ini karena darah tinggi dan diabetes akan mempercepat kerusakan pembuluh darah.Â
Vito berpesan agar pasien disiplin minum obat. Sederet obat-obatan memang terbilang cukup banyak. Namun, itu adalah kebutuhan demi mendukung kualitas hidup pasien.Â
"Seringkali orang menganggap akan ketergantungan obat (usai pasang ring jantung). Padahal bukan demikian, obat-obatan itu bukan adiksi, yang menimbulkan ketergantungan," tutur dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village.
Dukungan obat akan membantu pasien menjalani aktivitas kembali normal. Obat pun mendukung fungsi kerja jantung dan mencegah serangan jantung berulang.Â
"Sekali lagi, obat yang diberikan adalah kebutuhan ya, bukan (menjadikan) ketergantungan (obat)," Vito menerangkan.
Advertisement