Liputan6.com, Jakarta Bayi dengan atresia bilier yang ditangani sedini mungkin sebenarnya bisa ditolong tanpa perlu melakukan transplantasi hati. Bila bayi dibawa ke fasilitas kesehatan sebelum usia dua bulan bisa dilakukan tindakan operasi Kasai.
"Bayi ini sebenarnya dapat ditolong dengan operasi Kasai namun operasi kasai hanya bermanfaat bila dilakukan sebelum bayi berumur dua bulan, sebelum terjadi sirosis hati," kata dokter spesialis anak konsultan gastroenterohepatologi, Hanifah Oswari dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap FKUI pada Sabtu, 11 Januari 2020.
Baca Juga
Atresia bilier adalah salah satu jenis kelainan yang terjadi pada saluran metabolisme pada bayi baru lahir. Penyakit yang merupakan gangguan hati ini sifatnya kronis, progresif, dan baru diketahui ketika bayi lahir seperti dikutip KlikDokter.
Advertisement
Kondisi tersebut memuat empedu dari hati tidak dapat dialirkan ke usus. Bila dibiarkan, dalam waktu tiga bulan bayi sudah mengalami kerusakan hati atau sirosis. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada usia 12-19 bulan seperti disampaikan Hanifah.
Bila bayi cepat terdeteksi dini, dokter bisa melakukan tindakan operasi Kasai. Yakni sebuah proseder yang membuat saluran penghubung antara organ hati dan usus halus. Saluran empedu yang tidak normal dilewati.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Biaya Operasi Kasai Lebih Murah dari Transplantasi Hati
Biaya operasi Kasai pun cenderung lebih murah bila dibandingkan dengan transplantasi hati. Itu sebabnya, diagnosis yang tepat dan tidak terlambat diperlukan.
"Atresia bilier sebetulnya dapat ditolong dengan operasi Kasai yang lebih murah asal tidak terlambat diketahui," kata Hanifah.
Biaya operasi Kasai menghabiskan biaya sekitar Rp70 juta. Nominal itu sekitar sepersepuluh dari biaya transplantasi hati yang menghabiskan dana Rp600-an juta. Sementara, BPJS Kesehatan hanya menanggung maksimal Rp269 juta.
Salah satu cara mendeteksi dini atresia bilier, saran Hanifah, yakni dengan membagikan kartu warna tinja kepada orangtua baru. Hal ini seperti yang dilakukan di Taiwan, Jepang dan Cina. Pada bayi dengan atresia bilier salah satu gejalanya feses berwarna abu-abu atau tekstur dempul seperti tanah liat.
Advertisement