Alih-Alih Divaksin, Dokter Hewan Malah Suntik Mati Kucing Sophie

Seorang pecinta dan pemilik kucing di Texas patah hati usai kucingnya mati karena insiden salah suntik oleh dokter hewan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jan 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 11:00 WIB
Ciri-ciri Kucing Stres
Ilustrasi kucing (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Michelle Olson, wanita asal Houston, Texas, Amerika Serikat, membawa kucing kesayangannya ke sebuah rumah sakit hewan untuk vaksin. Bukannya sehat, hewan peliharaannya itu malah mati.

Kucing bernama Sophie itu berusia delapan tahun. Sang pemilik baru mengetahui bahwa kucingnya salah mendapatkan suntikan ketika dia dan suaminya sedang jalan pulang.

"Dokter hewan sendiri yang menelpon dan berkata, 'Tolong segera bawa Sophie ke sini, kami memberinya eutanasia alih-alih vaksin rabies,'" kata Olson seperti dikutip dari New York Post pada Rabu (29/1/2020).

Keduanya segera membawa kucing ke kantor. Namun Olson tahu bahwa nyawa hewan kesayangannya itu tidak akan bisa diselamatkan.

"Saya segera membawanya keluar dari kandang lalu menggendongnya, berbicara dengannya, karena saya tahu itu akan menjadi hal terakhir yang dia ingat."

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Minta Pemilik Hewan Lebih Waspada

Ciri-ciri Kucing Stres
Ilustrasi kucing (Sumber: iStockphoto)

Kucing ini sempat dibawa kembali ke rumah sakit. Staf sempat mencoba menyelamatkannya. Namun, hewan ini gagal diselamatkan. Kepada Olson, pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa mereka menyesal.

"Itu kecelakaan, saya mengerti, tetapi itu adalah kecelakaan yang seharusnya tidak terjadi," ujarnya.

Mengutip Metro, Olson meminta agar orang-orang lebih waspada terhadap kesalahan-kesalahan semacam ini. "Ajukan pertanyaan yang Anda pikir tak perlu ditanyakan kepada dokter hewan sehingga ini tidak terjadi pada orang lain," katanya.

Diketahui, wanita ini telah mengajukan protes ke Texas Board of Veterinary Medical Examiners.

Sementara rumah sakit tersebut, Suburbia North Animal Hospital, telah mengonfirmasi kebenaran kejadian itu. Namun mereka menolak berkomentar lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya