Mewarnai dan Meluruskan Rambut Bisa Kanker, Apa Iya?

Sering meluruskan dan mewarnai rambut bisa mengakibatkan terjadinya kanker payudara?

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 20:00 WIB
Rambut
Ilustrasi rambut yang berwarna. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Temuan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer mengaitkan pewarna rambut permanen, dan pelurus rambut kimia dengan risiko kanker payudara pada wanita.

Dalam penelitian ini, para peneliti National Institute of Health menggunakan data dari 46.709 wanita Amerika yang terdaftar dalam Sister Study (sebuah studi pada wanita bebas kanker dengan saudara perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara).

Para wanita ditanya mengenai berbagai faktor gaya hidup, termasuk jenis produk rambut apa yang mereka gunakan 1 tahun belakangan, dan rata-rata perubahan produk selama 8 tahun. Hasilnya, lebih dari separuh wanita mengatakan bahwa mereka menggunakan pewarna rambut permanen, dan sekitar 10 persen lainnya mengatakan mereka menggunakan pelurus rambut kimia.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut permanen 9 persen lebih mungkin terjangkit kanker payudara daripada wanita yang tidak mewarnai rambut mereka. 

Namun, wanita kulit hitam yang menggunakan pewarna rambut permanen memiliki risiko terkena kanker payudara 45 persen lebih tinggi, dan ketika mereka menggunakannya setiap 8 minggu atau lebih, mereka akan memiliki risiko 60 persen lebih tinggi lagi.

Sedangkan, wanita yang menggunakan pelurus rambut kimia memiliki risiko 18 persen lebih tinggi terkena kanker payudara.

Walaupun demikian, para ahli mengatakan untuk tidak perlu khawatir. 

 

Simak Video Menarik Berikut:

Punya risiko kanker payudara

Kanker Payudara
Kanker Payudara (sumber: iStockphoto)

Dalam membuat penelitian tersebut, terdapat teori. Seperti yang dilansir pada situs Prevention, pada akhirnya semua itu adalah teori. Perlu dicatat bahwa wanita yang diteliti memiliki saudara perempuan dengan kanker payudara, yang berarti mereka sudah terlebih dahulu memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini, dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki hubungan genetik tingkat pertama.

"Temuan ini menunjukkan bahwa wanita harus mempertimbangkan penggunaan produk rambut mereka, mengingat fakta bahwa bahan kimia dalam pewarna rambut dan pelurus kimia dapat mempengaruhi risiko mereka terkena kanker payudara," kata penulis studi sekaligus kepala Epidemiologi Lingkungan dan Kanker dari National Institute of Environmental Health Sciences Alexandra White.

"Namun, risiko keseluruhan dari mewarnai dan meluruskan rambut tidak besar, dan produk rambut kimia hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi peluang wanita terkena kanker payudara," jelas White.

Menurutnya, terdapat banyak faktor risiko kanker payudara. Beberapa faktor risiko yang bisa dikendalikan, seperti kelebihan berat badan, minum alkohol dalam jumlah besar, dan faktor usia.

Para ahli merekomendasikan untuk fokus untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. “Berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, dan menghindari rokok,” kata Janie Grumley, ahli kanker payudara dan direktur bedah payudara dari Margie Petersen Breast Center di Providence Saint John's Center Santa Monica, California.

 

Penulis: Lorenza Ferary

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya