Ahli Kesehatan Ingatkan Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Kambuh

Direktur pencegahan dan perawatan radang paru-paru di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang, mengingatkan bahwa orang yang sudah pulih mungkin akan menjadi tidak kebal terhadap virus.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Feb 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 13:30 WIB
Warga Malaysia dari Wuhan Tiba di Bandara Kuala Lumpur
Petugas membawa warga Malaysia menggunakan kursi roda saat tiba setelah dievakuasi dari Wuhan, China akibat virus corona di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Selasa, (4/2/2020). Sejumlah 107 warga Malaysia dievakuasi Wuhan, China. (Muzzafar Kasim/Malaysia's Ministry of Health/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 632 pasien yang terjangkit virus corona baru telah diizinkan pulang dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh.

Melansir Xinhua, Otoritas kesehatan China mencatat pada 3 Februari ada sebanyak 157 pasien meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan sembuh (101 orang di Hubei), kata Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China dalam laporan hariannya.

Hingga Senin tengah malam, total 425 orang meninggal akibat penyakit ini, sementara 20.438 kasus coronavirusbaru terkonfirmasi dilaporkan di 31 daerah tingkat provinsi, serta Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang di China.

Namun di tengah kabar tersebut, Zhan Qingyuan, Direktur pencegahan dan perawatan radang paru-paru di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang, mengingatkan bahwa orang yang sudah pulih mungkin akan menjadi tidak kebal terhadap virus.

"Untuk pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," katanya, seperti dilansir Bussines Insider.

Menurut Zhan, antibodi yang terbentuk pada setiap individu akan berbeda-beda tergantung gaya hidup dan usia. "Pada individu tertentu, kekebalan tubuh tidak akan bertahan lama."

 

 

Bisa muncul gejala flu lain

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona.
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Zhan mengatakan, keluarga virus corona--termasuk SARS dan MERS, menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang ringan hingga berat. Virus ini menyebar dari hewan ke manusia (zoonosis).

"Ketika virus memasuki tubuh manusia, virus itu mencoba menempel dan mengambil alih sel inang (dalam biologi, adalah organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme). Alhasil, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan antibodi--yang membentuk protein yang mengenali dan menghilangkan virus." ujar Zhan.

Begitulah cara manusia menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Anak-anak yang terjangkit cacar air, misalnya, kebal terhadap penyakit ini saat dewasa. Vaksin adalah cara lain untuk mengembangkan kekebalan.

"Namun dengan banyak penyakit menular, seseorang dapat mengembangkan kekebalan terhadap jenis virus tertentu setelah terpapar atau terinfeksi," ujar Amira Roess, seorang profesor Kesehatan Global dan Epidemiologi di Universitas George Mason.

Roess menuturkan, seringkali, orang itu tidak akan sakit lagi setelah paparan berikutnya. "Tapi mengenai jenis virus korona spesifik ini, para ilmuwan masih berupaya untuk mencegahnya.”

Sementara dokter dan ahli virologi belum cukup tahu tentang coronavirus Wuhan untuk memastikan apakah manusia dapat mengembangkan kekebalan penuh setelah mereka tertular penyakit. Menurut Zhan, dokter tidak yakin bahwa antibodi pasien berkembang kuat atau tahan lama untuk mencegah mereka tertular penyakit lagi.

"Virus juga dapat bermutasi dengan cepat, jadi kekebalan terhadap satu jenis tidak menjamin kekebalan terhadap jenis lainnya," ungkap Zhan.

 

 

Butuh Waktu untuk Pulih dari coronavirus

Corona
Cara unik melindungi diri dari virus corona

Banyak dari beberapa orang yang tertular virus corona hanya mengalami gejala ringan, seperti demam, batuk dan masalah pernapasan. Namun banyak juga yang akhirnya memiliki risiko khusus seperti orang tua yang memang sebelumnya memiliki masalah kesehatan lain seperti diabetes atau kanker.

Seorang ahli di Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa dibutuhkan waktu satu minggu untuk pulih dari gejala coronavirus ringan.

Bagaimana pun, para ahli tetap menyarankan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti:

1. Selalu jalankan pola hidup sehat. 

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, olahraga minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat dan segera berobat jika sakit.

2. Rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Selalu menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas. Bila tangan tidak tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik.

3. Bila diperlukan gunakan masker bila Anda sedang dalam kondisi tidak fit, memiliki penyakit kronik dan berada di kerumunan orang. 

4. Menerapkan etika batuk dan bersin yang baik dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga tidak menularkan ke orang lain

5. Mematuhi praktek – praktek pengamanan makanan seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik serta mencuci buah dan sayuran dengan benar

6. Menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan diternakkan, hewan peliharaan dan hewan liar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya