Daftar Pertanyaan Terkait Virus Corona yang Sering Dilontarkan Masyarakat

Banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya virus corona itu, bagaimana gejalanya, seperti apa penularannya, dan lain sebagainya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Feb 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 20:00 WIB
Momen Bahagia Pasien Virus Corona Dinyatakan Sembuh
Pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona memberi salam perpisahan kepada petugas medis di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou, Provinsi Henan, China, Selasa (4/2/2020). Ini adalah pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari virus corona di Shaanxi. (Xinhua/Liu Xiao)

Liputan6.com, Jakarta Munculnya virus corona jenis baru yang kemudian mewabah di Wuhan, China dan meluas ke negara-negara lain membuat resah warga dunia, termasuk Indonesia. Sebagai virus baru yang kemunculannya tak pernah terdeteksi sebelumnya, virus yang dikenal dengan sebutan 2019-nCoV itu berselubung misteri. Banyak orang bertanya-tanya, apa sebenarnya virus itu, bagaimana gejalanya, seperti apa penularannya, dan lain sebagainya.

Hingga Rabu (5/2/2020), kasus coronavirus terus bertambah dengan sangat cepat di China, hampir 3.700 tambahan kasus dan 73 kematian terbaru (total kematian 563 orang). Pemerintah China mengungkapkan Kamis pagi dengan total kasus di China mencapai 28.000 lebih, dan lebih dari 3.800 diantaranya dalam keadaan kritis.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah menarik pulang warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Tiongkok. Sejumlah 238 orang WNI, satu diantaranya WNA, telah mendarat di Natuna, Kepulauan Riau, Minggu 2 Februari 2020 untuk kemudian menjalani observasi selama 14 hari.

Tak hanya Kementerian Kesehatan saja yang turun menangani tantangan virus corona, sebagai anggota Federasi Internasional Perhimpunan Palang merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Palang Merah Indonesia Indonesia juga ikut ambil bagian. PMI berkomunikasi dengan Kantor Perwakilan WHO di Indonesia dan Kemenkes dalam memperbarui situasi dalam negeri terkait penularan penyakit.

Salah satu langkah PMI dalam upaya menghadapi virus corona yaitu mengedukasi masyarakat mengenai virus tersebut dan cara pencegahannya. Semua materi merujuk pada sumber dari Kemenkes RI, WHO, dan IFRC dan disebarluaskan melalui media sosial resmi PMI. Hingga kini, jangkauan materi terkait virus corona telah mencapai lebih dari 21 juta akun.

Per 31 Januari 2020, tim Humas PMI telah menyusun daftar pertanyaan seputar virus corona yang kerap ditanyakan oleh masyarakat melalui media sosial. Daftar tersebut dibuat dari format FAQ dan jawaban yang diberikan tak lepas dari pedoman Kemenkes.

 

 

FAQ Virus Corona

Berikut daftar pertanyaan yang kerap ditanyakan masyarakat terkait virus corona yang disusun oleh PMI:

1. Apakah Novel Coronavirus (2019-nCoV)?

Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

2. Apa saja gejala Novel Coronavirus (2019-nCoV)?

Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke China (terutama Wuhan), atau pernah merawat/kontak dengan penderita 2019-nCoV, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

3. Bagaimana manusia bisa terinfeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV)?

Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana manusia bisa terinfeksi virus ini. Para ahli masih sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, cara penularan dan pola klinis serta perjalanan penyakit.

Hasil penyelidikan sementara dari beberapa institusi di kota Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar hewan/ikan, namun belum dapat dipastikan jenis hewan penular virus ini. Hingga saat ini dilaporkan adanya penularan antar manusia yang terbatas (antar keluarga dekat dan petugas kesehatan yang merawat kasus).

4. Benarkah novel coronavirus berasal dari kelelawar atau hewan lainnya?

Sampai saat ini hewan penular 2019-nCoV belum diketahui. Akan tetapi dicurigai penularan dari hewan liar yang ada di pasar hewan Huanan, Wuhan. Reservoir penular SARS-Cov juga di curigai berasal dari hewan liar seperti, Luwak dan kelalawar.

5. Bisakah manusia terinfeksi novel coronavirus dari hewan?

WHO terus memantau situasi untuk mengidentifikasi bagaimana orang-orang terpapar.Saat ini tidak ada bukti langsung bahwa kasus manusia terpapar melalui kontak langsung dengan hewan karena hewan penularnya belum diketahui.

Apakah Sudah Ada Vaksin untuk Virus Corona?

6. Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk Novel Coronavirus?

Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini. Butuh beberapa tahun untuk mrngembangkan vaksin baru. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini dapat diobati. Oleh karena itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis pasien dan perawatan suportif dapat sangat efektif.

7. Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh novel coronavirus dan negara mana saja yang sudah ada kasusnya?

WHO secara ketat memantau situasi terkini dan secara teratur menerbitkan informasi tentang penyakit ini. Informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini dapat dilihat melalui: Info Coronavirus WHO Online atau Arsip Berita Update Coronavirus.

8. Seberapa luaskah penyebaran novel coronavirus ini?

Tidak diketahui seberapa luas penyebaran virus ini. Oleh karena itu, tetap mewaspadai kasus infeksi pernapasan akut yang parah (Severe Acute Respiratory Infection-SARI). Negara yang terkonfirmasi Coronavirus : China, Thailand, Hong Kong, Jepang, Singapura, Australia, Taiwan, Malaysia, Macau, Korea Selatan, USA, Prancis, Jerman, United Arab Emirates, Canada, Italia,Vietnam, Kamboja, Finland, India, Nepal, Philippine, Srilanka.

9. Apakah petugas kesehatan berisiko terkena novel coronavirus?

Petugas kesehatan lebih sering melakukan kontak dengan pasien dengan berbagai jenis penyakit menular, sehingga cukup rentan tertular berbagai jenis penyakit. Oleh karena itu, petugas kesehatan secara konsisten harus selalu menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien.

10. Apakah novel coronavirus seperti SARS?

SARS adalah coronavirus yang diidentifikasi pada tahun 2003 dan termasuk dalam keluarga besar virus yang sama dengan novel coronavirus. Gejalanya mirip dengan infeksi 2019-nCoV, namun SARS lebih berat.

 

Apakah Ada Pembatasan Bepergian ke China?

11. Apakah sudah ada pembatasan untuk bepergian ke China?

Per 31 Januari 2020 WHO telah menetapkan 2019-nCoV sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. WHO menyarankan negara-negara untuk tidak membatasi perjalanan dan perdagangan ke China; untuk mendukung negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah; mempercepat pengembangan vaksin dan perawatan; menghentikan penyebaran desas-desus dan informasi yang salah;

Namun demikian pelaku perjalanan ke China harus tetap waspada selama di China dengan menjaga kesehatannya, atau disarankan menunda perjalanan ke China karena risiko penyakit ini masih sangat tinggi di China.

12. Amankah bepergian membawa anak-anak ke negara terjangkit/China?

Saat ini jika tidak ada keperluan yang mendesak disarankan tidak merencanakan bepergian ke Cina, apalagi membawa anak-anak.

13. Bagaimana pencegahan dari terpapar virus corona ?

⦁ Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh meningkat.

⦁ Mencuci tangan menggunakan sabun. Mencuci tangan sampai bersih merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.

⦁ Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan telapak tangan).

⦁ Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.

⦁ Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah dan cucilah tangan Anda.

⦁ Hindari kontak dengan hewan ternak dan hewan liar yang terbukti tertular coronavirus.⦁ Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang

⦁ Jika Anda berencana berkunjung ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan seperti China, terutama kota Wuhan berhati-hatilah dan jagalah kesehatan anda.

⦁ Jika Anda mengalami gejala mirip dengan kasus tersebut setelah pergi ke negara-negara tersebut, Anda tidak perlu panik. Segeralah ke rumah sakit dan beritahukan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanan Anda.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya