Liputan6.com, Jakarta Seorang bayi yang baru dilahirkan di Wuhan, Tiongkok, positif terjangkit infeksi novel coronavirus (2019-nCoV) atau virus Corona setelah dilakukan pemeriksaan.
Dilaporkan, tes infeksi virus Corona menunjukkan hasil positif 30 jam setelah bayi tersebut dilahirkan. Temuan ini meningkatkan kewaspadaan penularan dalam kandungan.
Baca Juga
"Ibu dari bayi yang baru lahir terkonfirmasi pasien virus Corona. Saat ini, tanda-tanda vital sang bayi stabil," kata sebuah laporan berita di CCTV seperti dikutip dari South China Morning Post pada Kamis (6/2/2020).
Advertisement
"Kita harus lebih memperhatikan tentang kemungkinan rute transmisi baru dari virus Corona ini," kata Zeng Lingkong, seorang dokter senior di Departemen Neonatal Wuhan Children Hospital, seperti dikutip dari Fox News.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Belum Bisa Dikonfirmasi
Diketahui, bayi ini lahir pada 2 Februari 2020 lalu. Dia tidak memiliki demam atau batuk-batuk, tapi mengalami napas yang pendek. Pemeriksaan dada menunjukkan tanda-tanda infeksi dan kondisi hati yang abnormal.
Zeng mengatakan, temuan ini menjadi pertanda bahwa ibu hamil harus menjauhi pasien yang terinfeksi. Saat ini, bayi tersebut sedang dalam perawatan.
Walau begitu, belum bisa dipastikan apakah memang infeksi virus Corona bisa menular dalam kandungan. Pakar dari Barat mengatakan, kesimpulan ini masih berupa spekulasi.
"Sejauh yang saya ketahui saat ini, tidak ada bukti bahwa virus Corona baru dapat ditularkan dalam rahim," kata profesor bidang kedokteran Paul Hunter, dari University of East Anglia, Inggris, seperti dikutip dari The Guardian.
"Jika seorang bayi terinfeksi dengan virus Corona beberapa hari setelah kelahiran, kita tidak bisa memastikan apakah bayi tersebut terinfeksi di dalam rahim atau selama kelahiran," ujarnya.
Dilaporkan South China Morning Post, hingga Rabu, 5 Februari 2020 waktu setempat, telah terkonfirmasi 28.262 kasus infeksi novel Coronavirus dengan 565 kematian dan 911 dinyatakan sembuh.
Advertisement