Mitos dan Fakta Seputar Selulit yang Perlu Kamu Ketahui

Bagi beberapa orang pernah memiliki selulit, tetapi ketahuilah apa saja mitos dan fakta seputar selulit.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2020, 19:00 WIB
Selulit
Ilustrasi Foto Selulit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jangan pernah merasa sendirian apabila memiliki selulit. Beberapa orang pasti pernah memiliki selulit di bagian tubuhnya. Pengaruh produk perawatan kulit mempengaruhi hampir 90 persen wanita, bahkan terhadap wanita yang ramping dan bugar sekalipun, dilansir dari Time pada Kamis, (20/2/2020).

Ada juga informasi terkait penyebab-penyabab selulit bisa mucul, dan tips cara menghilangkannya. Namun, dengan banyaknya informasi seputar selulit, penting untuk mengetahui mana saja yang fakta dan mana yang mitos. 

Tujuannya agar kita dapat memahami dengan pasti tentang selulit.

Mitos

1. Selulit disebabkan oleh racun dalam tubuh

Faktanya, selulit muncul ketika simpanan lemak yang mendasarinya mulai mendorong melalui lapisan serat kolagen atau jaringan ikat di bawah kulit (sering di paha, bokong, lengan, dan perut).

"Jaringan ikat dapat dilemahkan oleh hormon, kurang olahraga, kelebihan lemak, dan sirkulasi yang buruk," kata ahli kulit di New York, Cheryl Karcher, MD.

Namun, ia menjelaskan bahwa sebenarnya itu bukan disebabkan oleh racun.

2. Selulit hanya muncul pada orang yang kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan memang membuat penampilan selulit menjadi lebih terlihat. Semakin banyak lemak yang dimiliki tepat di bawah kulit, semakin besar kemungkinan untuk membuat jaringan ikat seseorang menonjol dan keluar.

Namun, nyatanya, selulit juga bisa muncul pada wanita dari segala bentuk dan ukuran.

"Saya bahkan merawat model-model. Mereka sangat ramping, rajin berolahraga, dan makan makanan yang baik, tetapi mereka juga memiliki selulit," ujar pemilik dari American Cellulite Reduction Center di New York, Shira Ein-Dor.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

3. Krim pengencang kulit bisa menghilangkan selulit

selulit
Ilustrasi Foto Selulit (iStockphoto)

Terlepas dari apa yang mungkin tertera dalam label, tidak ada krim topikal yang terbukti secara permanen mengurangi selulit. 

Terdapat juga pernyataan bahwa krim atau lulur dengan bahan stimulan, seperti kafein, jahe, dan teh hijau atau hitam juga membantu dengan meningkatkan sirkulasi dan menghancurkan lemak, tetapi itu kurang terbukti.

Mungkin itu semua lebih membantu dalam hal pelangsingan dan pembentukan tubuh dan bisa dikatakan bahwa tidak sama dengan selulit.

4. Sedot lemak membuat menjadi terlihat lebih baik

Jika selulit adalah suatu masalah, sedot lemak seharusnya tidak menjadi solusinya. Bahkan, prosedur mirip vakum lainnya, tetapi non-bedah yang dikenal sebagai Endermologie, telah terbukti mampu membantu permasalahan itu.

5. Pakaian yang dikenakan bisa berdampak

Saat mengenakan legging saat olahraga dapat mengurangi goncangan paha, tetapi menurut dokter Karcher, itu hanya berefek sementara. Setelahnya tidak akan melihat perubahan apapun setelah selesai olahraga.

Dokter Karcher menambahkan, "Faktanya, untuk beberapa pakaian ketat, hal sebaliknya mungkin saja benar. Pita elastis pada pakaian dalam, misalnya, sebenarnya dapat berkontribusi pada penampilan selulit jika menghambat sirkulasi aliran darah.".

Fakta

Demi Lovato
Demi Lovato bagikan potret yang memamerkan selulit di tubuhnya. (dok. Instagram @ddlovato/https://www.instagram.com/p/B2DLlZ4BfgP/Putu Elmira)

1. Wanita memiliki lebih banyak selulit daripada pria

Wanita cenderung memiliki lebih banyak lemak di sekitar pinggul dan paha mereka. Terlebih, juga memiliki jaringan ikat yang kurang mendukung untuk menjaga semuanya tetap berada pada tempatnya.

Nmaun, diperkirakan 10 persen pria juga memiliki selulit, menurut profesor dermatologi klinis di Sekolah Kedokteran Virginia Timur, David McDaniel, MD.

2. Selulit bertambah buruk dengan bertambahnya usia

Hormon juga tampaknya berperan dalam penampilan selulit. Seiring bertambahnya usia wanita, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit estrogen (hormon yang membantu menjaga pembuluh darah mengalir dengan lancar). Kurang estrogen dapat berarti sirkulasi yang lebih buruk, yang juga dapat berarti penurunan produksi kolagen baru dan kerusakan jaringan ikat.

3. Olahraga bisa mengurangi selulit

Berolahraga secara teratur memang tidak dapat menghilangkan selulit, tetapi dapat membantu mencegah atau mengurangi tampilannya. Selulit terjadi ketika serat ikat di bawah kulit melemah atau kehilangan elastisitasnya, tetapi dengan meregangkan dan memperkuat area tesebut dapat membantu 

"Mengencangkan otot-otot pada gilirannya akan juga mengencangkan kulit, memberikan ilusi bahwa selulit menjadi berkurang," ucap  profesor dermatologi klinis di Sekolah Kedokteran Virginia Timur.

Rutinitas yoga yang menargetkan paha dan pantat juga dapat membantu, serta gerakan latihan yang meningkatkan sirkulasi.

4. Makanan tertentu dapat membantu untuk melawan selulit

Makanan tidak dapat menentukan apakah seseorang akan atau tidak akan mendapatkan selulit, tetapi makan makanan nabati yang seimbang dapat mengurangi peradangan di seluruh tubuh dan membantu seseorang dalam mempertahankan berat badan yang sehat.

Tetaplah terhidrasi, baik dengan minum air mineral maupun makan dengan banyak makanan dengan kadar air tinggi. Itu juga akan membuat jaringan ikat kuat dan kenyal.

5. Merokok dapat mempengaruhi penampilan selulit

Rokok telah terbukti mengurangi aliran pembuluh darah dan mengganggu pembentukan kolagen.

Itu juga memungkinkan untuk jaringan ikat menjadi melar dan lebih mudah rusak. Selain itu, merokok juga membuat kulit menjadi kering dan penuaan dini.

Penulis : Vina Muthi A.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya