Liputan6.com, Jakarta Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menetapkan negaranya pada status "red alert" atau siaga satu dengan dilaporkannya kematian ke-5 terkait wabah virus corona atau COVID-19. Sejauh ini, total warga Korea Selatan yang terinfeksi berjumlah 556 orang.
Presiden Moon menyebut, hari-hari ke depan sebagai "momen yang sangat penting" terkait pemerintah yang berjuang mengatasi persebaran virus corona di wilayah Daegu pada Minggu (23/2).
Baca Juga
Pemerintah Korea Selatan menyatakan akan mengerahkan segenap tenaga memerangi virus corona dengan meningkatkan kewaspadaan. Presiden Moon bahkan mengadakan pertemuan darurat di Seoul pada hari yang sama.
Advertisement
Moon menyebut, pemerintah dan otoritas daerah tak perlu segan untuk mengambil langkah-langkah baru untuk mengatasi wabah corona tanpa terpaku pada regulasi yang ada.
Â
Pemerintah Korsel Tingkatkan Kewaspadaan
Sejumlah 75 kasus dari 123 kasus COVID-19 terbaru berkaitan dengan gereja Shincheonji di Daegu serta sebuah rumah sakit yang berada dekat gereja tersebut. CDC Korea (KDC) mengatakan telah meminta lebih dari 9.000 anggota Shincheonji untuk melakukan karantina mandiri dan melakukan skrining terhadap ribuan jemaat gereja itu, melansir laman Guaridian.
Langkah tersebut dilakukan setelah pemerintah Jepang meminta maaf telah memperbolehkan seorang wanita penumpang kapal Diamond Princess yang terinfeksi virus corona meninggalkan kapal.
Pemerintah Korea sendiri berupaya untuk menangani outbreak dengan menyatakan Daegu serta wilayah sekitarnya yakni Cheongdo sebagai zona penanganan khusus. Meski demikian, persebaran infeksi COVID-19 terus meningkat di Korea Selatan.
Sejauh ini, KDC mengatakan, ada 18 pasien yang telah dinyatakan pulih dari COVID-19 dan telah dipulangkan dari rumah sakit. Sementara, jumlah orang yang sudah menjalani pemeriksaan tekait virus corona dan dikarantina menjadi 6.039 pada Minggu (23/2) pagi waktu setempat. Hingga saat ini, Korea Selatan telah memeriksa 22.633 kasus suspect dan 16.038 diantaranya negatif virus corona.
Â
Advertisement