Liputan6.com, Jakarta Anda ingin memiliki kulit bening alias glass skin? Ini semua tidak cukup dengan hanya mengandalkan skincare, tapi juga dari makanan perlu diperhatikan.
Para ahli mengatakan bahwa ketika makanan termasuk dalam dalam perawatan kulit, Anda akan melihat dampak langsung pada kesehatan dan penampilan kulit Anda.
Baca Juga
"Kulit yang baik membutuhkan pendekatan luar ke dalam, dalam ke luar untuk hasil terbaik," kata ahli kulit yang berbasis di California, Caren Campbell, MD, seperti dikutip InStyle
Advertisement
Menurutnya aturan ini berlaku entah saat berurusan dengan komedo, sering berjerawat, jerawat kistik, atau bahkan kondisi kulit yang meradang, seperti rosacea.
“Saya bekerja dengan pasien untuk mengatasi tidak hanya apa yang mereka terapkan di kulit mereka, tetapi apa yang mereka letakkan di tubuh mereka,” kata Campbell.
Campbell bilang, dengan menambah makanan tertentu juga bisa memiliki kulit bening impian. Apa saja?
1. Makanan dari tanaman
Ahli diet dan koki terdaftar Julie Harrington menjelaskan untuk memiliki kulit jernih tak ada satu ukuran sayuran atau buah-buahan.
"Apa yang Anda makan dapat berdampak pada kulit Anda," kata Harrington.
Namun dalam daftar atas diet tanaman untuk menjaga kulit dalam kondisi prima membutuhkan antioksidan nabati - seperti beta karoten, vitamin C, vitamin E, selenium, dan vitamin B. Ini berfungsi sebagai perisai untuk melindungi sel-sel kulit Anda dari kerusakan.
Blueberry, blackberry, sayuran berdaun gelap, cranberry, brokoli, asparagus, bit, kentang manis, dan berbagai labu hanyalah beberapa buah dan sayuran yang mengandung antioksidan untuk membantu menjaga kesehatan kulit, mengurangi peradangan, dan meningkatkan umur panjang.
2. Jangan lupakan Omega-3
Omega-3 selalu dikaitkan dengan kecerdasan, tapi asam lemak esensial juga dapat memperbaiki warna kulit Anda.
"Asam lemak omega-3 sangat membantu menenangkan peradangan," kata Campbell.
Anda dapat memperoleh omega-3 dari berbagai sumber makanan. Menurut Harrington sebagian besar ditemukan pada ikan berlemak seperti arctic char, mackerel, sarden, sablefish, tiram, rainbow trout, halibut, dan bahkan salmon kaleng.
3.Jadikan vitamin D sebagai prioritas
Campbell mengatakan vitamin D memang bisa membantu mengobati psoriasis, tapi vitamin oral D (4000 hingga 5000 unit per hari) juga dapat membantu memperbaiki kulit.
Faktanya, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Farmakologi dan Fisiologi Kulit menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kondisi kulit tertentu, termasuk psoriasis dan dermatitis atopik (alias eksim).
Simak Video Menarik Berikut Ini:
4. Minum air
Menurut Harrington, air adalah komponen penting dalam rutinitas perawatan kulit Anda, terutama karena kulit terdiri dari 30 persen air.
Dalam studi tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang meningkatkan asupan air mereka menunjukkan berkurangnya kulit kering dan kasar, serta meningkatkan elastisitas kulit.
“Menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik adalah salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan cahaya Anda dan menjaga kulit dan jaringan Anda berfungsi sebaik mungkin,” katanya.
Anda bisa meremajakan kulit dengan minum kira-kira delapan gelas air, dengan menambahkan irisan jeruk, seperti lemon atau jeruk nipis.
5. Pastikan untuk memasukkan protein
Campbell mengatakan penting untuk memasukkan sumber protein yang sehat, seperti dada ayam, daging merah tanpa lemak, atau, jika Anda seorang vegetarian atau vegan, kacang-kacangan dan biji-bijian, tahu dan kacang-kacangan, seperti lentil dan buncis.
"Protein memungkinkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan," kata Campbell.
Tetapi jangan berlebihan juga. Faktanya, Campbell menunjuk pada penelitian terbaru bahwa diet tinggi protei, seperti diet keto, dapat menyebabkan kondisi kulit yang menyebabkan ruam gatal.
6. Lewatkan produk dairy
"Susu - terutama susu skim - telah terbukti secara statistik signifikan dalam memperburuk jerawat," kata Campbell.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Jurnal Akademi Dermatologi dan Venereologi Eropa menunjukkan hubungan antara jerawat dan produk susu, termasuk protein whey dan makanan manis berbahan dasar susu.
Namun, ketika sebuah tinjauan tahun 2014 yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menemukan bahwa jenis susu, seperti susu skim, mungkin menjadi penyebab utama, sementara penelitian lain menunjukkan hubungan jerawat-susu mungkin merupakan hasil dari hormon pertumbuhan yang secara alami terjadi pada susu sapi.
7. Kurangi gula dan makanan olahan
Apabila Anda merasa apa yang Anda makan berkontribusi dengan munculnya berjerawat, kata Harrington, perhatikan yang ada di dapur Anda.
Anda mungkin akan menemukan barang olahan, seperti biji-bijian olahan atau makanan manis dengan tambahan gula yang menjadi akar masalah kulit Anda.
"Ketika gula darah Anda meningkat, itu menyebabkan peradangan di seluruh tubuh Anda," kata Harrington.
Campbell menambahkan ketima hubungan antara makanan seperti gula dan jerawat belum terbukti secara statistik, ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara diet tinggi glikemik dan meningkatnya jerawat.
Penelitian pada 2017 menunjukkan hubungan antara mengonsumsi makanan dengan kadar glikemik tinggi dan jerawat.
Advertisement