Dokter Paru: Proteksi Masker N95 Paling Baik tapi Seharusnya Digunakan Nakes

Dokter paru menegaskan bahwa tenaga kesehatan adalah kelompok yang seharusnya menggunakan masker N95

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Apr 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 16:00 WIB
Masker
Sebagai bentuk respons cepat, ada 10.000 masker N95 dari BNPB dikirim hari ini Rabu, 29 Januari 2020 untuk WNI di Wuhan dan sekitarnya. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Dokter Spesialis Paru Erlina Burhan menegaskan bahwa masker N95 selayaknya digunakan oleh tenaga kesehatan yang tengah merawat pasien terinfeksi COVID-19.

Dalam konferensi persnya di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Erlina mengatakan bahwa masker N95 memang memiliki proteksi yang sangat baik untuk melindungi seseorang dari penularan COVID-19.

Erlina mengungkapkan bahwa kemampuan filtrasi pada partikel yang berukuran 0,1 mikron masker N95 mencapai lebih dari 95 persen.

"Masker ini mempunyai proteksi yang sangat baik untuk droplet dan juga mempunyai proteksi yang sama untuk partikel aerosol atau airborne," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini.

"Makanya ini dianjurkan dipakai oleh petugas kesehatan, bukan masyarakat umum," ujarnya menambahkan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Boleh Dipakai Ulang Tapi...

Lawan Virus Corona, China Kebut Produksi Masker N95
Pekerja mengecek kualitas masker kesehatan N95 di ruang kerja perusahaan produsen masker di Shenyang, China, 8 Februari 2020. Selama beberapa hari, perusahaan itu berjanji akan terus bekerja hingga 20 jam per hari untuk memastikan output harian masker N95 mencapai 20.000 lebih. (Xinhua/Yao Jianfeng)

Erlina menjelaskan, ketika terjadi kelangkaan produk, masker N95 boleh saja digunakan secara berulang. Hanya saja, ada tata cara khusus yang harus dilakukan.

"Seperti misalnya setelah dipakai, dijemur di bawah sinar matahari untuk tiga sampai empat hari sehingga virusnya mati dan kemudian bisa dipakai kembali," katanya.

Namun, cara ini dianjurkan untuk dilakukan apabila stok masker N95 benar-benar sulit didapatkan. "Kalau stok masih ada kita tidak sarankan untuk dipakai berulang," kata Erlina.

Selain masker N95, sesungguhnya ada juga masker berjenis facepiece respirator yang juga punya kemampuan melindungi seseorang dari droplet atau aerosol.

Efektifitasnya mencapai lebih dari 99 persen untuk melindungi diri dari partikel 0,1 mikron. Namun, alat ini biasanya lebih sering digunakan untuk kepentingan industri.

"Tidak ada kebocoran, dapat dipakai berulang, tapi tentu saja harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar. Saya sampaikan tadi, masker ini biasanya digunakan di industri yang terdapat gas-gas berbahaya," Erlina menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya