Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memiliki tim lapangan yang dikerahkan di kota Mbandaka, Kongo. Tim ini dikerahkan setelah pihak berwenang Kongo melaporkan kasus EBola baru pada Senin (1/6/2020).
Mbandaka adalah kota di mana 6 kasus virus mematikan ini teridentifikasi. Empat dari korban itu telah meninggal dan dua masih dirawat.
Baca Juga
Sebelumnya data menunjukkan bahwa Mbandaka adalah sebuah kota berpenduduk 1,5 juta orang di Sungai Kongo. Berjarak sekitar 620 mil dari provinsi Kivu Utara, tempat wabah Ebola yang sebelumnya menyerang telah menewaskan lebih dari 2.200.
Advertisement
"Ini adalah pengingat bahwa COVID-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutip New York Post (2/6/2020).
“Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya.”
Simak Video Berikut Ini:
Serangan Kesebelas
Ini adalah serangan ebola yang kesebelas di Republik Demokratik Kongo sejak wabah pertama pada tahun 1976.
Ada tiga wabah Ebola sejak 2017 di Kongo, yang saat ini juga memerangi epidemi campak yang telah menewaskan lebih dari 6.700 orang dan pandemi coronavirus, yang menginfeksi lebih dari 3.000 dan membunuh 72 penduduk.
"Itu terjadi pada waktu yang menantang, tetapi WHO telah bekerja selama dua tahun terakhir dengan otoritas kesehatan, CDC Afrika dan mitra lainnya untuk memperkuat kapasitas nasional untuk menanggapi wabah," kata Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika.
“Untuk memperkuat kepemimpinan lokal, WHO berencana mengirim tim untuk mendukung peningkatan tanggapan,” kata Moeti.
"Mengingat kedekatan wabah baru ini dengan rute transportasi yang sibuk dan negara-negara tetangga yang rentan, kita harus bertindak cepat."
Ebola adalah virus yang berpotensi fatal yang menyebabkan demam berdarah, dan muntah parah serta diare. Virus ni menular melalui kontak dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Advertisement