Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi Kedua, Brasil Laporkan Lebih dari 50.000 Kematian

Brasil, negara dengan kasus COVID-19 nomor dua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, mengungkapkan ada 50.000 kematian akibat COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 22 Jun 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 12:00 WIB
FOTO: Menengok Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Brasil
Petugas medis merawat pasien COVID-19 di rumah sakit lapangan dalam gym di Santo Andre, Sao Paulo, Brasil. (AP Photo/Andre Penner)

Liputan6.com, Jakarta Brasil, negara dengan kasus COVID-19 nomor dua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, mencatat ada sekitar 50.000 kematian akibat COVID-19 hingga Minggu 21 Juni 2020.

Negara ini telah bergulat dengan lebih dari 1 juta kasus yang berdampak pada ketidakstabilan politik serta membuat perekonomian yang lumpuh.

Total hingga hari Minggu kemarin ada 1.085.038 kasus yang dikonfirmasi dan 50.617 kematian, naik dari 49.976 pada hari sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan Brasil. Para ahli mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena kurang masifnya tes.

Pada 26 Februari Brasil melaporkan kasus COVID-19 pertama, empat bulan berselang yakni pada Jumat, 19 Juni 2020 jumlah kasus melewati 1 juta.

Sejak pertama kali tiba di negara itu, penyebaran virus yang cepat telah mengikis dukungan untuk Presiden Jair Bolsonaro seperti dilaporkan New York Post.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini:


Tropical Trump

Bolsonaro yang kadang-kadang disebut "Tropical Trump," dikritik karena penanganannya terhadap krisis. Negara itu masih belum memiliki menteri kesehatan permanen setelah kehilangan dua menteri sebelumnya pada April karena bentrok dengan presdien. 

Bolsonaro telah mencabut aturan jarak sosial dan menyebutnya sebagai tindakan yang dapat mematikan ekonomi dan dampaknya lebih berbahaya daripada virus itu sendiri.

Dia juga mempromosikan dua obat anti-malaria (klorokuin dan hidroksi klorokuin) sebagai obat COVID-19, meskipun hanya sedikit bukti akan hal tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya