Aktivis Hewan Harap Festival Daging Anjing di China Tahun Ini yang Terakhir

Festival Daging Anjing di China yang kontroversial telah dimulai. Namun, ada risiko bahaya dari pertemuan massal ribuan orang di tengah pandemi COVID-19.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Jun 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi Anjing Labrador
Ilustrasi Anjing. (Liputan6/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Festival Daging Anjing di China yang kontroversial telah dimulai. Festival ini tetap diadakan meski pemerintah mengimbau tidak diadakan terkait kesejahteraan hewan juga karena pandemi COVID-19.

Ribuan orang biasanya datang ke festival yang diadakan dalam waktu 10 hari di barat daya kota Yulin itu. Namun, para aktivis hewan mengatakan tahun ini kunjungan peserta festival merosot dan mereka berharap acara itu akan menjadi yang terakhir.

"Saya berharap Yulin akan berubah, tidak hanya demi hewan tetapi juga untuk kesehatan dan keselamatan masyarakatnya," kata Peter Li, spesialis kebijakan China dengan kelompok hak-hak hewan Humane Society International.

“Mengizinkan pertemuan massal untuk berdagang dan mengonsumsi daging anjing di pasar yang ramai dan restoran atas nama festival menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan,” katanya mengutip New York Post.

Pemerintah China sedang mempertimbangkan undang-undang baru untuk melarang perdagangan satwa liar dan melindungi hewan peliharaan. Wacana ini muncul setelah COVID-19 memaksa negara itu untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi daging hewan. 

Simak Video Berikut Ini:

Larangan Konsumsi Hewan Liar

Festival daging anjing di China
Mengonsumsi daging anjing menjadi tradisi yang telah belangsung lama di China. (AFP)

China telah memberlakukan larangan atas penjualan dan konsumsi hewan liar, seperti kelelawar dan ular pada akhir Februari 2020. 

Kementerian Pertanian China telah bergerak untuk mengklasifikasi anjing sebagai hewan peliharaan, bukan hewan ternak. Namun, kebijakan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perubahan itu akan berdampak pada perdagangan di Yulin.

Terlepas dari pertanyaan tersebut, Shenzhen menjadi kota pertama di negara itu yang melarang konsumsi anjing pada April lalu dan kota lain diperkirakan akan mengikuti.

Zhang Qianqian, seorang aktivis hak-hak binatang, mengatakan pada Sabtu (20/6) di festival Yulin bahwa dia yakin pada akhirnya Festival Daging Anjing akan dilarang.

"Dari apa yang kami pahami dari percakapan kami dengan penjual daging, para pemimpin mengatakan bahwa konsumsi daging anjing tidak akan diizinkan di masa depan. Tetapi melarang konsumsi daging anjing akan sulit dan akan memakan waktu,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya