Liputan6.com, Jakarta - Dua dari delapan anggota Paskibraka 2020---calon petugas upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka---pernah meraih posisi cukup bergengsi pada 2019.
Mereka adalah Paskibraka Muhammad Adzan wakil Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Paskibraka Sylvia Kartika Putri wakil Sumatera Utara (Sumut).
Seperti diketahui, tahun ini tidak ada seleksi calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka, baik di tingkat kota, kabupaten, provinsi, dan nasional lantaran pandemi COVID-19 yang masih terjadi di tanah air.
Advertisement
Baca Juga
Oleh sebab itu, guna menekan penularan dan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, ada pengurangan untuk jumlah petugas upacara HUT ke-75 RI, termasuk jumlah anggota Paskibraka.
Bila tahun-tahun sebelumnya anggota Paskibraka di Istana Merdeka berjumlah 68 orang---dua orang dari tiap-tiap provinsi---tahun ini hanya delapan orang. Nantinya, Paskibraka 2020 akan bertugas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19, seperti pakai masker dan berjarak kurang lebih dua meter.
Â
Simak Video Berikut Ini
Paskibraka Muhammad Adzan Pernah Menjadi Danpok 17 Tahun 2019
Saat bertugas sebagai Paskibraka Nasional 2019, pelatih memilih Adzan untuk menjadi Komandan Kelompok (Danpok) 17. Posisi paling depan di samping Komandan Pasukan (Danpas), dan tentu saja menjadi sosok yang paling sering disorot kamera televisi, selain Paskibraka Pembawa Baki.
Sementara Sylvia, berada di Kelompok 8, di belakang Pembawa Baki. Ya, siswi kelas 3 SMA Kartika 1-4 Pematang Siantar ini menjadi 'Pembawa Baki Cadangan'.
Dan, Adzan dan Sylvia berada di tim yang sama, yaitu Tim Merah yang bertugas saat Upacara Pengibaran Sang Merah Putih.
Saat akhirnya diberitahu bakal bertugas kembali di Istana Merdeka, siswa MAN 2 Kota Bima mengatakan perasaannya campur aduk. Banyak tidak percayanya, kata dia.
"Pasti kaget rasanya, campur aduk," kata Adzan saat berbincang dengan Diary Paskibraka Liputan6.com melalui sambungan telepon sebelum masuk asrama Paskibraka di Cibubur, Jakarta Timur.
"Yang dulunya mikir menjadi Paskibraka adalah kesempatan sekali seumur hidup, tapi tahun ini Alhamdulillah diberi kepercayaan lagi, jelas kaget dan bingung," Adzan melanjutkan.
Adzan sempat diterpa kebingungan saat membaca surat penugasan yang dia terima. Di situ tertulis bahwa yang kembali dipanggil adalah Paskibraka cadangan yang tidak bertugas tahun lalu.
"Sedangkan tahun lalu, Adzan dan semua teman-teman bertugas. Jadinya, antara senang, bingung, tapi ini menjadi tanggung jawab besar untuk Adzan," ujarnya.
Â
Advertisement
Paskibraka Sylvia wakil Sumatera Utara Adalah Baki Cadangan Paskibraka 2019
Begitu juga dengan Sylvia, yang tak menyangka pelatih masih memercayainya menjadi bakal calon yang akan mengibarkan Sang Merah Putih di hadapan orang nomor satu negeri ini.
"Kaget pas dapat kabar. Tapi, senang, bangga, bisa dipercaya buat bertugas untuk kedua kalinya," ujarnya.
Saat pelatih Paskibraka mengabarkan hal tersebut, lanjut Sylvia, dia dilarang untuk memberitahu siapa pun.
Jadi, pada 27 Juli 2020, tidak ada satu orang pun anggota Paskibraka 2019 Nasional yang lain tahu akan berita ini.
"Rasanya deg-degan banget, Kak. Karena kan biasa sama teman-teman suka cerita-cerita. Nah, dapat kabar yang begini, harus disembunyikan dulu," katanya.
Â
Paskibraka 2020 Meraih Nilai Terbaik ke-2 pada Tahun 2019
Menurut Koordinator Pelatih Paskibraka 2019, Letkol Amar, yang diketahui turut 'menyeleksi' anggota Paskibraka 2020, meskipun Muhammad Adzan dan Sylvia Kartika Putri pernah mendapat posisi penting, tapi bukan mereka yang berdiri di dekat tiang yang bertugas mengibarkan Sang Merah Putih yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Walaupun dia baki cadangan, dia nggak main. Namanya juga baki cadangan, nah, sekarang dimainkan," kata Amar kepada Diary Paskibraka Liputan6.com.
"Adzan, dia kan Danpok 17, bukan 8. Iya, dong? Dia kan belum main juga di kelompok 8," Amar melanjutkan.
Â
Amar menekankan bahwa delapan Paskibraka 2019 yang kembali dikirim ke Jakarta adalah anggota yang meraih nilai terbaik kedua setelah delapan orang Paskibraka yang akhirnya bertugas sebagai Pembawa Baki, Pengibar, Pembentang, dan Komandan Kelompok (Danpok) 8 di pagi dan sore hari.
"Jadi, siapa yang rangkingnya di bawahnya (petugas) tahun lalu, kita panggil dengan syarat postur masih proporsional, tidak ada perubahan fisik, dan kita lihat juga PBB mereka," kata Amar.
Tentu saja, Amar juga menanyakan bagaimana perkembangan kasus COVID-19 di tempat tinggal mereka.
Setelah terpilih, delapan Paskibraka 2020 harus menjalani rapid tes, swab test, dan isolasi mandiri sebelum terbang ke Jakarta guna menjalani pendidikan dan pelatihan (Diklat) Paskibraka di Cibubur.
Advertisement