DKI Jakarta Masih Puncaki Kasus COVID-19 per 20 September 2020

Kementerian Kesehatan RI kembali memperbarui data kasus COVID-19. Hingga 20 September 2020 tercatat, DKI Jakarta masih paling tinggi kasus COVID-19 sebanyak 61.966

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Sep 2020, 17:44 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 17:44 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI kembali memperbarui data kasus COVID-19. Hingga 20 September 2020 tercatat, DKI Jakarta masih paling tinggi kasus COVID-19 sebanyak 61.966. Jumlah ini adalah penambahan kasus sejak Sabtu (19/9) yakni 60828.

Kasus tinggi kedua berada di Jawa Timur, yaitu 40.708 kasus. Dan selanjutnya, Sulawesi Selatan dengan 14.367 kasus.

Meski demikian, kasus sembuh di DKI Jakarta juga cukup tinggi yaitu 48.247 kasus. Sedangkan Jawa Timur 33.234 dan Sulawasi Selatan 10.537 kasus.

Secara keseluruhan, kasus konfirmasi COVID-19 hingga hari ini sebanyak 244.676 dengan penambahan kasus 3.989 dari 36.753 spesimen yang diperiksa. Dan sembuh sebanyak 177.327 kasus dengan penambahan sejak Sabtu (19/9) yaitu 2.977 kasus.

Di sisi lain jumlah kasus meninggal juga masih menjadi perhatian. Hingga hari ini, terdapat 9.553 kasus meninggal dunia.

 

Simak Video Berikut Ini:

Usia di atas 45 tahun tidak beraktivitas di luar rumah

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau agar masyarakat yang berusia di atas 45 tahun tidak beraktivitas di luar rumah. Menurutnya, hampir 80 persen kasus kematian akibat Covid-19 di tanah air berasal dari kelompok usia 45 tahun ke atas.

"Kelompok usia ini harus benar-benar menjaga kesehatan dan sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat," ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (17/9/2020).

Di sisi lain, dia meminta kelompok usia produktif yaitu, 19-45 tahun untuk berhati-hati saat berinteraksi dengan kelompok rentan. Hal ini mengingat 55 persen kasus positif Covid-19 di Indonesia didomonasi oleh kelompok usia produktif.

"Kelompok usia produktif dengan mobilitas yang relatif tinggi dan frekuensi interaksi sosial juga tinggi berpotensi menjadikan mereka sebagai carrier yang dapat menularkan Covid-19 kepada keluarganya, kerabatnya ataupun kelompok orang-orang yang berusia rentan dan tinggal bersama mereka," jelas Wiku.

Sementara itu, Wiku menyampaikan bahwa angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebesar 4 persen. Jumlah ini masih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia yamni, 3,15 persen.

"Ini adalah tugas kita bersama untuk dapat menurunkan jumlah dan persentase kasus meninggal ini agar bisa di bawah rata-rata dunia," kata dia.

Infografis Persentase Sembuh Covid-19 13 Provinsi di Indonesia Lampaui Dunia

Infografis Persentase Sembuh Covid-19 13 Provinsi di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Persentase Sembuh Covid-19 13 Provinsi di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya