Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Sri Hananto Seno menyampaikan sudah ada sembilan dokter gigi yang meninggal terpapar COVID-19. Data tersebut dihimpun hingga hari ini, 29 September 2020.
"Para dokter gigi yang meninggal rata-rata tertular saat memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada pasien," ujar Hananto dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).
Advertisement
"Di antara pasien itu ada pasien dengan COVID-19 tanpa gejala. Ada juga mereka yang tertular sedang bertugas di rumah sakit umum, rumah sakit khusus gigi dan mulut, puskesmas, serta klinik tempat berpraktik."
PDGI mengimbau kepada para dokter gigi dan masyarakat melakukan konsultasi medis melalui tele-dental medicine. Upaya ini mengurangi angka penularan antara pasien ke dokter gigi.
"Apabila dibutuhkan penanganan langsung secara tatap muka, diharapkan pasien juga membersihkan mulut terlebih dahulu sebelum bertemu dokter gigi. Laksanakan juga protokol kesehatan yang telah ditentukan," lanjut Hananto.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Dokter Gigi Kenakan APD
Dalam pelayanan langsung, dokter gigi yang melayani pasien harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar. Ini untuk mengurangi penularan/transmisi COVID-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut yang merupakan sumber utama penularan.
Selain dokter gigi, Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada 127 dokter yang meninggal terkait COVID-19 per hari ini, 29 September 2020.
Adapun jumlah perawat yang meninggal akibat COVID-19 juga meningkat. Dari data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), ada 92 perawat meninggal dunia.
"Ditambah ribuan (perawat) dalam status terinfeksi dan sedang diisolasi," terang Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah.
Ia juga meminta perlindungan terhadap para tenaga kesehatan dari perawat hingga dokter juga dokter gigi sebagai benteng terakhir dalam melawan COVID-19.
"Ini merupakan tanggungjawab semua aspek, baik masyarakat, pemerintah, serta pemilik dan pengelola fasilitas kesehatan," imbuh Harif.
Advertisement