Satgas: Tempat Tidur RS Rujukan COVID-19 di 9 Provinsi Terisi Lebih dari 70 Persen

Satgas mengungkapkan beberapa provinsi yang angka keterpakaian tempat tidur di RS rujukan COVID-19 nya sudah lebih dari 70 persen.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Jan 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 12:00 WIB
FOTO: Kapasitas RS Rujukan COVID-19 di Jakarta Tersisa 13 Persen
Pasien COVID-19 terlihat pada jendela salah satu kamar isolasi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/1/2021). Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 tersisa 13 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan bahwa ada sembilan provinsi yang angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 nya berada di atas 70 persen.

"Standarnya adalah kita ingin di bawah 70 persen," kata Dewi Nur Aisyah, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 dalam dialog virtual dari Graha BNPB pada Rabu (20/1/2021).

Dewi mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 secara signifikan akan berimbas pada angka keterpakaian tempat tidur di RS rujukan.

Dalam pemaparannya, Dewi mengungkapkan bahwa sembilan provinsi dengan angka keterpakaian tempat tidur di atas 70 persen tersebut adalah:

  • Banten - 87,42 persen
  • DKI Jakarta - 86,70 persen
  • Daerah Istimewa Yogyakarta - 83,07 persen
  • Jawa Barat - 77,89 persen
  • Sulawesi Tengah - 74,93 persen
  • Jawa Timur - 73,60 persen
  • Kalimantan Timur - 72,70 persen
  • Jawa Tengah - 72,10 persen
  • Lampung - 70,29 persen.

"Enam dari sembilan provinsi tersebut berada di Pulau Jawa," kata Dewi menambahkan.

Dewi mengatakan bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) di DKI Jakarta sesungguhnya sempat menurun hingga di bawah 60 persen pada Oktober 2020. Namun angkanya kemudian terus meningkat lagi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Provinsi yang Harus Berhati-hati

FOTO: Melihat Alat Pendukung Perawatan Pasien di RS Darurat COVID-19
Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di Jawa Barat angka BOR cenderung fluktuatif. Dewi mengungkapkan terkait jumlah kasus di Jabar yang beberapa hari terakhir menjadi penyumbang tertinggi, maka patut dilihat apakah hal itu dikarenakan kasus aktifnya yang naik atau karena adanya keterlambatan pelaporan.

"Angka pemakaian tempat tidurnya kalau dia kasusnya naik berarti kan naik, tetapi kalau kita lihat justru agak cenderung turun bahkan di beberapa hari terakhir," kata Dewi.

Untuk di DIY, Dewi menjelaskan bahwa angkanya sempat rendah hingga sekitar 30 persen di bulan Oktober 2020. Namun, peningkatannya signifikan hingga di atas 80 persen pada Desember 2020. Menurutnya, hal ini terkait dengan melonjaknya kasus aktif COVID-19 di Jogja.

Dewi menegaskan bahwa sesungguhnya, tempat tidur di RS rujukan COVID-19 selalu ditambah.

"Kita itu selalu menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan, ini satu catatan. Artinya kita sudah mempersiapkan sebenarnya, jangan sampai jumlahnya segitu-gitu saja karena khawatir kenaikan kasus tinggi, kita tidak bisa menampung," ujarnya.

Selain itu, Dewi juga menambahkan ada beberapa provinsi yang angka keterpakaian tempat tidur di RS rujukannya masih di bawah 70 persen, namun harus berhati-hati karena angkanya sudah di atas 50 persen. Beberapa provinsi tersebut adalah:

  • Bali - 66,67 persen
  • Sulawesi Selatan - 66,43 persen
  • Sulawesi Barat - 61,80 persen
  • Sulawesi Tenggara - 61,51 persen
  • Kalimantan Selatan - 61,39 persen
  • Sulawesi Utara - 58,74 persen
  • Nusa Tenggara Timur - 52,44 persen
  • Kalimantan Tengah - 51,82 persen

"Tetap hati-hati karena bisa jadi tiba-tiba naik," kata Dewi.


Infografis Pecah Rekor 4 Hari Beruntun Kasus Harian Positif Covid-19

Infografis Pecah Rekor 4 Hari Beruntun Kasus Harian Positif Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pecah Rekor 4 Hari Beruntun Kasus Harian Positif Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya