Satgas COVID-19 Sediakan Tes Antigen dan Pemisahan Kelompok Rentan di Pengungsian Bencana

Satgas COVID-19 menyediakan tes antigen dan pemisahan kelompok rentan di lokasi pengungsian bencana.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jan 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 13:00 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan kepada masyarakat dunia bahwa vaksin adalah upaya negara melindungi masyarakat dari ancaman pandemi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/1/2021). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Merespons bencana alam yang tengah terjadi, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyediakan tes antigen juga upaya pemisahan kelompok rentan di lokasi pengungsian.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, upaya respons bencana yang dilakukan sebagaimana arahan Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di pengungsian.

"Sejauh ini, Satgas berusaha responsif terhadap kekhawatiran (bencana) dengan melaksanakan swab antigen massal pada daerah-daerah terdampak bencana," ujar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/1/2021).

"Ketua Satgas mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19 di tempat pengungsian. Caranya, memisahkan lokasi pengungsian antara kelompok rentan, yaitu lansia dan penderita komorbid dengan kelompok yang berusia muda demi mencegah COVID-19."

Tes antigen seperti dilakukan pada penanganan terdampak gempa yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat.

"Nantinya pengungsi yang reaktif akan dirujuk ke dinas kesehatan setempat untuk penanganan lebih lanjut," kata Wiku.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Jamin Pengungsi Terdampak Bencana Tidak Terpapar COVID-19

Menengok Anak-Anak Pengungsi Gempa Mamuju
Seorang ibu memberi makan putrinya di tenda saat mereka berteduh sementara setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada 15 Januari di Mamuju, Senin (18/1/2021). (AFP/Adek Berry)

Pada Minggu, 17 Januari 2021, Doni Monardo meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Sulawesi Barat agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.

“Di Pengungsian diharapkan ada pemisahan antara kelompok rentan dengan kelompok yang berusia muda. Kelompok rentannya harus kita lindungi karena ada COVID-19,” jelas Doni, yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Adapun yang dimaksud dalam kelompok rentan adalah mereka yang berusia lanjut, warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita dan anak-anak.

Selain itu, Doni memberikan dukungan berupa alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan virus Corona di lingkungan pengungsian.

“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19,” tambah Doni melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju

Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya