Liputan6.com, Jakarta Nutrisi menjadi hal penting bagi tumbuh kembang anak. Apalagi bagi si anak yang sudah masuk ke dunia sekolah. Dengan asupan nutrisi yang tepat, anak akan semakin lebih aktif dan kreatif.
Dengan adanya pandemi, ada beberapa sisi positif yang bisa diambil menyangkut untuk tumbuh kembang anak. Pasalnya, kegiatan sekolah tatap muka harus diganti dengan belajar online. Hal itu bisa membuat Anda melihat dan mengawasi tumbuh kembang anak.
Baca Juga
Anda dengan leluasa bisa memberikan asupan makanan yang kaya akan nutrisi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut empat nutrisi penting untuk tumbuh kembang si anak.
Advertisement
Zinc
Zat yang bisa dikenal dengan zat seng ini bertugas untuk pembelahan dan kemampuan membran sel-sel otak. Biasanya, zat ini membentuk ratusan jenis enzim tubuh dan pemberi vitalitas.
Selain itu, Zinc juga akan berpengaruh pada proses belajar anak. Manfaat seperti kekebalan tubuh dan kesehatan mata juga bisa didapatkan pada nutrisi Zinc
Zat Besi
Kalau zat yang satu ini sangat memiliki pengaruh penting untuk produksi dan pemeliharaan mielin serta mempengaruhi aktivitas saraf. Zat besi juga akan membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf, dan membantu peredaran oksigen dalam tubuh.
Pengaruh yang akan buah hati terima dari zat besi ialah peningkatan IQ, perbaikan perilaku, dan konsentrasi. Pemberian zat besi bisa dilakukan melalui suntikan, namun alangkah baiknya jika diberikan juga pada makanan dan minuman yang dikonsumsi anak.
Kalsium
Seperti dilansir Boldsky, Minggu (17/01/2016), asupan yang mengandung jumlah kalsium yang cukup tinggi mampu membantu perkembangan jaringan otak anak serta membuat pertumbuhan gigi semakin kuat.
Selain itu, kalsium bermanfaat untuk perkembangan gigi dan tulang. Nutrisi yang satu ini memegang peranan sangat penting untuk memastikan bahwa saraf dan otot berfungsi dengan baik.
Protein
Bisa dibilang jika protein menjadi nutrisi yang serbaguna untuk tumbuh kembang si kecil. Bayangkan saja, nutrisi yang satu ini dapat membantu kontraksi otot, membantu proses penggumpalan darah, membantu proses penglihatan mata, menjaga anak tetap aktif dengan memfasilitasi berbagai reaksi kimia, membantu melawan infeksi, dan tentu yang tidak kalah penting adalah pembentukan struktur tulang, gigi, dan rambut.
Hal yang sama disampaikan oleh Dokter spesialis anak pada Divisi Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta, Damayanti R. Sjarif. Ia mengatakan kadar konsumsi protein berpengaruh pada pertambahan tinggi dan berat badan pada anak berusia di atas 6 bulan.
Gula yang lebih rendah akan membuat si kecil terhindar dari risiko obesitas, membantu perbaiki pola makan yang sehat, menurunkan risiko terjadinya karies gigi serta menurunkan risiko terjadinya penyakit seperti diabetes.
Cokelat bukan hanya nikmat tetapi memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, seperti anti-oksidan yang membantu menangkal radial bebas di dalam tubuh, memiliki dampak positif pada mood seseorang, membantu menurunkan risiko penyakit jantung, dan beragam manfaat lainnya.
Dengan pemberian nutrisi yang tepat dan pas, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan aktivitas dan kesibukan si kecil di sekolah maupun selama di rumah.
Â
(*)