Liputan6.com, Jakarta - Telur mentah yang busuk biasanya akan mengapung saat dilakukan tes air. Umur telur ini umumnya sudah lima minggu ke atas. Bagaimana dengan telur segar, seperti apa penampilan telur ketika tes air atau setelah Anda memecahkannya?
Seorang dokter yang juga penulis kesehatan buku bestseller, Stuart Farrimond, menuliskan dalam bukunya The Science of Cooking bahwa yang memengaruhi berapa lama telur akan bertahan itu adalah gas yang masuk dan keluar dari pori-pori mikroskopis kulit telur.
Baca Juga
"Begitu telur diletakkan, kelembaban mulai menguap dari putihnya melalui pori-pori cangkang. Bagian dalam telur yang menyusut menarik 4 ml (mililiter) udara setiap harinya, membentuk gelembung udara yang perlahan mengembang yang disebut 'sel udara'," kata Farrimond.
Advertisement
Menurutnya, gelembung udara yang mengembang berfungsi sebagai panduan untuk usia telur. Apabila Anda memegang telur dan mengocoknya, ada suara yang keluar itu menandakan bahwa gelembung udara telah berkembang sehingga isi telur terciprat di dalamnya dan telur harus dibuang.
Tes air juga dapat membantu Anda mengetahui kesegaran telur sebelum digunakan. Farrimond, mengatakan, setelah memecahkannya, periksa putih dan kuning telurnya.
Putih telur memiliki dua lapisan yakni lapisan tebal dan suram yang dikelilingi lapisan encer yang tipis. Pada telur yang sudah lama, putih telur menipis kehilangan kelengketannya dan membentuk genangan, ketebalan putih berkurang, dan kuning telur melemah.
Cara Cek Kesegaran Telur
Kuning telur, kata Farrimond, menyerap kelembapan dari putih telur seiring bertambahnya usia, meregangkannya dan membuatnya tergenang air. Karena itu, kuning telur terlihat lebih lembek, lebih mudah pecah, dan memiliki rasa yang encer.
Anda bisa melihat perbedaan kesegaran telur dari melakukan beberapa tes seperti di bawah ini:
1. Tes air
Pada tes ini, kata Farrimond, masukkan telur dengan hati-hati ke dalam mangkuk berisi air. Apabila telur mengapung, berarti begitu banyak uap air yang telah menguap dari telur dan gelembung udara sudah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak lagi cukup padat untuk tenggelam. Telur ini harus dibuang.
Apabila telur masih tenggelam di dasar, tapi miring atau berdiri ke atas, lajut Farrimond, telur ini sudah melewati batas terbaiknya. Tetapi biasanya masih sangat aman untuk dimakan.
Pada telur yang paling segar, kata Farrimond, posisinya tenggelam dan rata di dasar mangkuk. Masih padat dan gelembuk udara masih kecil kurang dari 3mm.
Ketika telur berusia 1 minggu, telur kehilangan kelembapannya, menjadi lebih sedikit padat dan mulai miring posisinya.
Pada usia 2 minggu, gelembung udara membesar berarti telur secara bertahap kehilangan kepadatannya dan hampir tegak. Usia 3 minggu, telur yang berdiri tegak sudah melewati puncak kesegarannya. Dan pada usia 5 minggu, telur kehilangan kelembaban yang ekstensif menyebabkan telur-telur mengapung.
2. Tes retak
Saat retak, telur segar memiliki warna putih telur yang kental, agak keruh, dan kuning telur yang tinggi. Seiring bertambahnya usia telur, sekitar 1 mingg putih telur menjadi lebih tipis, pada usia 2 minggu putih telur lebih banyak menyebar, dan di usia 3 minggu kuning telur menjadi rata dan transparan kehilangan warna. Dan pada usia 5 minggu ke atas, putih telur berair menyebar lebih banyak.
3. Penggunaan telur sesuai usianya
Telur segar itu yang terbaik. Namun, keberhasilan beberapa metode memasak bergantung pada kesegaran, telur yang lebih tua masih dapat memberikan hasil yang baik dengan kegunaan tertentu.
Telur segar dengan putih yang tebal itu ideal untuk sebagian besar penggunaan, terutama untuk merebus dan poaching. Sekitar satu minggu, telur masih relatif segar, meskipun tidak ideal untuk poaching.
Usia 2 minggu, putih telur lebih mudah dibuat menjadi whip dan peak untuk meringue. Apabila sudah 3 minggu, simpan telur di lemari es dan digunakan untuk membuat biskuit atau untuk merebus dan mengasinkan karena lebih mudah dikupas. Kalau sudah lebih dari itu, sebaiknya dibuang.
Advertisement