Telur Cokelat vs Putih, Mana yang Lebih Bernutrisi?

Kalau beli telur ke supermaket, tentu Anda suka melihat ada telur yang cangkangnya putih atau cokelat. Ada juga tulisan omega-3 dan organik, apa bedanya dan mana yang lebih bernutrisi?

oleh Melly Febrida diperbarui 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi telur rebus
Ilustrasi telur rebus (dok.unsplash/ Maria Ionova)

Liputan6.com, Jakarta - Kalau beli telur ke supermaket, tentu Anda suka melihat ada telur yang cangkangnya putih atau cokelat. Ada juga tulisan omega-3 dan organik, apa bedanya dan mana yang lebih bernutrisi?

Kalau di Indonesia, yang putih biasanya telur ayam kampung. Namun di luar, telur cokelat dan putih tak ada perbedaan rasa. Begitu juga telur di New England yang umumnya berwarna cokelat, karena berasal dari ras cokelat.

Ken Klippen, presiden National Association of Egg Farmers, yang memiliki gelar master dalam ilmu unggas, menjelaskan ketika membeli telur, Anda mungkin memilih karena kebiasaan, tetapi sebenarnya warna telur tidak terlalu penting. Telur coklat dan telur putih mungkin terlihat berbeda, tetapi dalam hal rasa, nutrisi, dan kegunaannya sama.

"Tidak ada perbedaan rasa dan tidak ada perbedaan nutrisi," kata Klippen. Telur coklat hanya memiliki pigmen di cangkang yang tidak dimiliki telur putih, jelasnya dikutip Business Insider.

Menurut Klippenp, warna telur memberi tahu Anda sedikit tentang jenis ayam yang bertelur. Ras yang lebih gelap cenderung bertelur lebih gelap, sedangkan ras putih bertelur putih. Namun, aspek lain dari kesehatan ayam, terutama makan apa yang diberikan, dapat memengaruhi nilai gizi, rasa, dan tekstur telur Anda, apa pun warnanya.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Cermati kemasan telur

Saat ini, pilihan telur yang hendak dibeli lebih dari sekadar putih dan coklat. Inilah beberapa dari label umum yang Anda lihat di karton telur Anda, menurut Klippen:

1. Free-range: Telur berlabel free-range berasal dari ayam yang memiliki akses tak terbatas ke makanan, air, dan ruang luar selama siklus bertelurnya.

2. Cage Free: Telur berlabel ini berasal dari ayam yang memiliki akses tak terbatas ke makanan dan air, ditambah beberapa ruang untuk berkeliaran.

3. Diperkaya Omega-3: Telur dari ayam yang diberi makan biji rami, yang mengandung asam lemak omega-3. Ini membuat telur memiliki lebih banyak omega-3, tetapi jauh lebih sedikit daripada satu porsi ikan.

4. Organik: Telur organik berasal dari ayam yang diberi makan makanan yang sepenuhnya organik. "Mereka biasanya juga memiliki akses ke alam bebas," kata Klippen.

 

Pastikan Beli Telur Segar

Klippen berpesan apabila hendak membeli telur, Anda harus memastikan bahwa telur yang dibeli tidak tertinggal di bawah sinar matahari, yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, termasuk salmonella. .

"Jika telur berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama Anda bisa membuat diri Anda bermasalah," katanya.

Klipppen juga mengingatkan untuk membeli telur yang segar. Untuk tes rasa, kebanyakan orang tidak dapat membedakan antara telur segar atau yang sudah lama. Namun, jika dilihat ada perbedaan tekstur.

"Telur segar akan mengembang dan kenyang saat dimasak, sedangkan telur yang sudah lama akan rata."

"Jika Anda membeli telur biasa saja, sebaiknya Anda mendapatkan telur yang berumur kurang dari 48 jam."

Infografis

Infografis Yuk, Waspadai 7 Gejala Ringan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk, Waspadai 7 Gejala Ringan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya