Liputan6.com, Malang Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito optimis RS Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Jawa Timur lebih siap antisipasi bila terjadi lonjakan COVID-19. Ini melihat data keterpakaian tempat tidur COVID-19 yang masih sedikit.
Sebagaimana data yang dirangkum per Jumat, 11 Juni 2021 pukul 12.23 WIB, keterisian tempat tidur RS Lapangan Boulevard tergolong rendah, yakni 67 dari total kapasitas 307 tempat tidur COVID-19.
Advertisement
“Keterisian tempat tidur tergolong sedikit. Sehingga kita bisa mengantisipasi manakala terjadi ledakan kasus COVID-19. Tapi tentu tidak berharap hal itu terjadi (lonjakan) karena kita melakukan berbagai upaya pengendalian,” jelas Ganip Warsito saat meninjau RS Lapangan Ijen Boulevard, Malang, ditulis Minggu (13/6/2021).
Dalam peninjauan, Ganip memastikan segala aspek yang dibutuhkan baik dari Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana untuk penanganan COVID-19 di wilayah Kota Malang dan daerah penyangganya dalam kondisi siap.
“Semua yang ada di sini saya cek dan pastikan, baik itu menyangkut masalah nakesnya, dokter, perawat dan relawan juga fasilitas dan obat-obatan semua dalam keadaan siap,” tegas Ganip Warsito.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pendampingan Penanganan COVID-19
Pemerintah pusat melalui Satgas Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan dan mengendalikan angka kasus COVID-19.
Upaya pertama menurut Ganip Warsito, Pemerintah pusat telah dan terus melakukan langkah pendampingan kepada seluruh komponen di daerah dalam rangka peningkatan dan penyempurnaan manajemen yang ada di lapangan.
Dalam hal ini, Ganip mengakui memang masih ada beberapa daerah yang masih kurang dan memiliki keterbatasan dalam kaitan manajemen penanganan COVID-19.
“Untuk memperbaiki manajemen lapangan dalam rangka penanganan COVID-19 yang terjadi di wilayah kita,” lanjut Ganip, yang juga sebagai Kepala BNPB.
Selain pendampingan, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan upaya penguatan dari berbagai aspek, baik dalam konteks pencegahan berbasis sosialisasi dan edukasi, penanganan hingga rehabilitasi.
“Penguatan baik dari aspek tenaga medis, obat-obatan maupun lapangan dengan pengetatan program atau pelaksanaan PPKM Mikro dalam rangka untuk penegakan protokol kesehatan,” jelas Ganip Warsito.
Advertisement
Optimalkan Kerja Sama Menangani COVID-19
Ganip Warsito juga secara khusus mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak). Melalui 3M, masyarakat dapat saling melindungi satu sama lain dan mencegah terjadinya penularan COVID-19.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” terangnya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
“Ini yang terpenting. Kalau diri kita terjaga maka orang lain juga terjaga, akhirnya semua aman,” imbuhnya.
Langkah penanganan COVID-19 lain yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kerja sama berbagai pihak atau multipihak dalam konteks pentaheliks, yakni pentingnya peran tokoh masyarakat, adat, agama dan pemuda, khususnya untuk edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan.
“Saya mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama tokoh pemuda untuk bersama-sama dengan satgas melakukan sosialisai eduksi atas pentingnya protokol kesehatan,” ujar Ganip.
Tak lupa, masyarakat dapat mendukung pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 guna meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk imunitas sebagai pertahanan dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
“Kalau ada program vaksinasi, jangan ragu-ragu untuk melaksanakan vaksinasi karena bisa membentuk dan memperkuat imunitas,” tandas Ketua Satgas Ganip.
Infografis Yuk, Pahami Makna Rapid Test Covid-19
Advertisement