Sudah Divaksin, Nakes yang Terpapar COVID-19 Bergejala Ringan

Sudah divaksin, tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19 bergejala ringan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Jun 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2021, 09:00 WIB
FOTO: Pesan Nakes dalam Peringatan 1 Tahun RSDC Wisma Atlet
Tenaga kesehatan menuliskan ucapan setahun RSDC Wisma Atlet saat acara bermain angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Para tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin, lantas terpapar COVID-19 rata-rata mengalami gejala ringan. Dalam hal ini, vaksinasi COVID-19 memberikan perlindungan dari keparahan penyakit akibat COVID-19.

Ketua Umum Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sally Aman Nasution menyampaikan, vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu upaya menyelesaikan pandemi. Walau begitu, risiko terinfeksi COVID-19 dapat terjadi.

"Kita masih bisa terinfeksi COVID-19. Vaksinasi tidak ada yang melindungi 100 persen. Namun, kemungkinan vaksinas menurunkan keparahan penyakit," ujar Sally saat konferensi pers 5 Organisasi Profesi tentang Situasi Terkini Pandemi COVID-19 di Indonesia, Jumat (18/6/2021).

"Kalau tertular COVID-19, tidak berat gejalanya. Teman-teman nakes, yang terkena COVID-19 dan sudah divaksin, tidak terlalu berat gejalanya, ada yang ringan, kecuali yang punya komorbid."

Lebih lanjut, Sally berpesan vaksinasi COVID-19 bukanlah akhir dari segalanya. Sesudah vaksinasi, tetap menjalankan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak​, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).

"Jangan ada euforia vaksinasi, ini yang sempat terjadi beberapa kali. Kalau kita lihat, sudah vaksinasi, lupa 5M-nya," pungkasnya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Menarik Berikut Ini:

90 Persen Nakes di Kudus Sembuh dari COVID-19

Tenaga Kesehatan Lansia Terima Vaksin di Puskesmas
Tenaga kesehatan berusia lanjut menerima kartu vaksin di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021). Sekitar 11 ribu nakes lansia yang berusia di atas 60 tahun saat ini menjadi prioritas penerima vaksin untuk mengurangi resiko atas infeksi covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Terkait vaksinasi COVID-19, kondisi nakes di Kudus, Jawa Tengah, kini telah berangsur pulih. Mereka sempat terpapar COVID-19 akibat menangani pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo mengatakan, hingga 12 Juni 2021, 308 nakes terkonfirmasi positif COVID-19, 277 tenaga kesehatan dalam perawatan isolasi mandiri, dan 193 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

“Namun, hari ini (17/6/2021), 90 persen nakes yang isolasi mandiri sudah bisa mulai masuk kerja dan kembali melayani masyarakat. Ini sebuah berita yang menggembirakan," katanya sebagaimana keterangan resmi Kementerian Kesehatan.

"Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa vaksin yang diberikan kepada mereka benar-benar efektif melindungi dari kondisi terburuk."

Jumlah tenaga kesehatan di Kudus saat ini mencapai kurang lebih 6.000 nakes. Perlindungan yang diberikan melalui program vaksinasi COVID-19 bagi nakes periode Januari-Maret 2021 lalu, nakes di Kudus tidak terlalu banyak terpapar COVID-19.

“Hampir 100 persen nakes di Kudus yang berjumlah sekitar 6.000 orang telah menerima vaksinasi dosis satu dan dua. Dari jumlah tersebut, hanya 308 nakes yang terpapar atau sekitar 5,13 persen dari jumlah keseluruhan nakes dan sebagian besar di antaranya sudah sembuh dan mulai bekerja kembali,” imbuh Badai.

Percepat Cakupan Vaksinasi COVID-19

Tenaga Kesehatan Lansia Terima Vaksin di Puskesmas
Tenaga kesehatan berusia lanjut menunjukan kartu vaksin di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021). Sekitar 11 ribu nakes lansia yang berusia di atas 60 tahun saat ini menjadi prioritas penerima vaksin untuk mengurangi resiko atas infeksi covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Untuk mengantisipasi dan intervensi kesehatan di Kudus, Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan vaksin COVID-19 sejumlah 50.000 dosis guna mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 di Kudus.

Hal ini merupakan upaya melindungi masyarakat Kudus dari COVID-19, karena terbukti vaksinasi memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan yang sudah mendapatkannya lebih dahulu.

“Untuk saat ini kita sudah menggencarkan vaksinasi secara massal di Kudus, supaya nanti bisa melandaikan penularan COVID-19,” ujar Bupati Kudus H. M Hartopo, Kamis (10/6/2021).

Diakui Hartopo, lonjakan kasus COVID-19 berawal dari pemudik yang pulang ke Kudus.

“Perlu kami informasikan bahwa masyarakat jangan abai dengan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Vaksinasi sendiri sebetulnya hanya sarana meningkatkan imunitas. Supaya seandainya terpapar COVID-19 tidak bergejala berat,” terangnya. 

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya