Liputan6.com, Jakarta Mendorong membawah darah dari jantung menuju seluruh jaringan tubuh. Ini adalah salah satu manfaat dari pembuluh darah.Â
Oleh karena itu pembuluh darah harus kuat dan halus agar dapat memindahkan darah dengan mudah ke organ inti, seperti jantung dan paru-paru.Â
Baca Juga
Pada keadaan hipertensi misalnya, tekanan darah meningkat yang ditimbulkan dapat membuat darah yang dipompa melalui pembuluh darah (arteri) mendorong dengan kekuatan berlebih.Â
Advertisement
Ketika tekanan darah meningkat, berpotensi menyebabkan lemak atau plak terkumpul. Dengan demikian, arteri menjadi lebih kaku dan sempit, sehingga mereka nggak dapat melakukan tugasnya dengan baik.Â
Lalu apa ketika terjadi hipertensi, kondisi apa saja yang dapat terjadi? Dikutip laman Medicinenet, berikut penjelasannya:Â
1. Aneurisma
Aneurisma otak adalah pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Jika pecah tentunya akan berdampak serius. Saat kondisi itu terjadi, tekanan mendorong keluar bagian dari dinding arteri dan melemahkannya. Kondisi ini bahkan mungkin terjadi di arteri mana pun, tetapi aneurisma paling sering terjadi di aorta yang mengalir di tengah tubuh.Â
2. Coronary Artery Disease (CAD)
Kondisi ini disebut juga penyakit arteri koroner atau jantung koroner. CAD terjadi ketika plak menumpuk di arteri yang dekat dengan jantung dan dapat memperlambat aliran darah, hingga menyebabkan nyeri dada atau irama jantung yang aneh (disebut aritmia). Penyumbatan total dapat menyebabkan serangan jantung.
3. Serangan Jantung
Ketika plak menumpuk atau gumpalannya terlepas dapat sepenuhnya memblokir arteri ke jantung serta dapat menyebabkan serangan jantung. Penyumbatan tersebut membuat otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Gejalanya tekanan atau nyeri di dada, tetapi rasa nyeri juga mungkin muncul di lengan, leher, atau rahang, bahkan sampai sulit bernapas, dan pusing atau mual.
Â
Â
4. Peripheral Artery Disease (PAD)
Peripheral Artery Disease atau penyakit arteri perifer (PAD) mempengaruhi pembuluh darah lebih jauh dari jantung, seperti di lengan, kaki, kepala, atau perut. Gejalanya nyeri atau kram di kaki, sering kali saat berjalan atau menaiki tangga, hingga membuatmu cepat lelah.Â
Rasa sakit mungkin hilang saat beristirahat dan muncul lagi ketika bergerak. Jika tidak diobati, PAD dapat membawa masalah yang lebih serius seperti stroke, bisul, dan hilangnya sirkulasi di kaki Anda, yang dapat menyebabkan amputasi.
5. Gagal Jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyempitan arteri. Seiring waktu, kondisi tersebut dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan menjadi lebih lemah. Ketika berada di puncaknya, yaitu sangat lemah alhasil jantung tidak dapat memasok cukup darah ke seluruh tubuh. Inilah yang disebut gagal jantung.
6. Pembesaran Hati
Patut diketahui bahwa pembesaran hati dapat terjadi karena adanya penyakit bawaan, salah satunya adalah hipertensi. Pembesaran hati atau hepatomegali dapat terjadi karena aliran darah terganggu, maka darah bisa terus menumpuk hingga hati membengkak, dan menyebabkan terjadinya penebalan pada otot jantung. Akibatnya, jaringan di sekitar hati tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan.
7. StrokeÂ
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke. Ada dua jenis stroke, yaitu hemoragi--melemahnya kerja arteri di otak dan iskemik--adanya gumpalan atau plak yang terlepas sehingga menyebabkan terhalangnya aliran darah masuk ke sel-sel otak. Dengan kondisi iskemik ini, otomatis otak tidak mendapatkan cukup darah dan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi tubuh, seperti berpikir, bergerak, berbicara, dan melihat.
Â
Advertisement
8. Demensia
Sulit mengingat, berbicara, dan berpikir. Ini adalah tanda-tanda seseorang terkena demensia. Kondisi ini biasanya terjadi perlahan seiring waktu. Tetapi jika mengalami stroke, gejala demensia dapat terjadi dengan sangat cepat.
9. Masalah di Mata
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat memperlambat aliran darah ke retina dan mempengaruhi lapisan jaringan yang peka cahaya di bagian belakang bola mata. Ini juga dapat memperlambat perjalanan darah ke saraf optik yang membantu mengirim sinyal ke otak.Â
10. Gagal Ginjal
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama kedua terjadinya gagal ginjal. Kondisi gagal ginjal disebabkan karena adanya pengerasan pembuluh darah yang seharusnya digunakan untuk membantu membuang limbah dan cairan ekstra, namun justru tidak mendapatkan cukup darah dan nutrisi.
11. Masalah Seks Bagi Pria
Tekanan darah tinggi dapat memperlambat aliran darah di mana saja di tubuh. Tanpa aliran darah yang cukup ke organ vital seperti penis, kemungkinan seorang pria mengalami masalah kesulitan mempertahankan ereksi dapat terjadi.
12. Masalah Seks Bagi Wanita
Tubuhmu mungkin merespon secara berbeda karena aliran darah yang lebih sedikit ke vagina, baik sebelum dan selama berhubungan seks. Gejalanya salah satunya, sulit terangsang seperti yang kamu inginkan hingga menyebabkanmu sulit mencapai klimaks.Tekanan darah tinggi juga bisa membuat seorang wanita jadi lebih mudah lelah dan hal ini dapat meredakan gairah seks.Â
Nah jika muncul gejala seperti di atas, segera langsung konsultasikan kondisimu ke rumah sakit yang mememiliki fasilitas lengkap dan dokter berpengalaman. Dengan memilih dokter yang tepat, kamu sebagai pasien dapat mengetahui kondisimu dan mendapatkan penanganan yang tepat.Â
Â
(*)
Â