Muhadjir Effendy: Pandemi COVID-19 Jadikan Kita Kuasai Pembelajaran Virtual

Muhadjir Effendy sampaikan pandemi COVID-19 menjadikan kita kuasai pembelajaran virtual.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Jun 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 19:00 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Saat orasi ilmiah di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/6/2021), Menko PMK Muhadjir Effendy sampaikan hasil riset Universitas Gunadarma sudah ada dikirim ke India untuk membantu pasien COVID-19. (Dok Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyampaikan, pandemi COVID-19 menjadikan kita menguasai pembelajaran virtual. Melalui virtual, kegiatan belajar mengajar pun dapat tetap berjalan.

Di bidang pendidikan, pandemi COVID-19 telah mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (virtual)," ujar Muhadjir saat pidato dalam acara Indonesia Scholars Scientific Summit 2021 dan OISAA Asia-Oceania Symposium baru-baru ini, ditulis Minggu (27/6/2021).

Pandemi COVID-19 pun memaksa universitas, perguruan tinggi, dan sekolah ditutup. Pembelajaran tatap muka sebagai cara pengajaran selama berabad-abad bergeser ke pembelajaran jarak jauh secara digital.

"Di sisi lain, kekhawatiran pandemi memaksa percepatan transformasi dan membawa peluang untuk membentuk masa depan pendidikan yang inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia," lanjut Muhadjir Effendy.

"Dapat dikatakan bahwa pandemi ini menjadikan kita mulai menguasai pembelajaran virtual."

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Pandemi COVID-19 Juga Sebabkan Great Lockdown

FOTO: Lockdown Dilonggarkan, Warga Malaysia Mulai Beraktivitas
Malaysia Lockdown Dilonggarkan: Sebuah monorel bergerak melalui distrik perbelanjaan kosong di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, (4/5/2020). Banyak sektor bisnis dibuka kembali pada Senin di beberapa bagian Malaysia sejak penguncian sebagian virus dimulai 18 Maret. (AP/Vincent Thian)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang fokus pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta. Indonesia harus menyiapkan talenta-talenta yang menguasai teknologi 4.0 yang kini dimanfaatkan di setiap sektor di seluruh dunia.

Di sisi lain, Indeks Inovasi Global Indonesia berada di peringkat 85 pada tahun 2020 atau masih kalah dibandingkan negara tetangga yang berpenghasilan menengah ke bawah di ASEAN yakni Vietnam (peringkat 42), dan Filipina (peringkat 50).

"Saya berharap rekomendasi yang dihasilkan dari simposium ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing Indonesia," tandas Menko Muhadjir Effendy.

Menko Muhadjir optimistis untuk membangun kembali masyarakat pasca pandemi COVID-19. Menurutnya, pandemi COVID-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, melainkan sebabkan Great Lockdown yang berujung pada resesi ekonomi global terburuk.

Indonesia pun dilanda puncak resesi ketika pertumbuhan ekonomi mencapai minus 5,3 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

"Siap atau tidak, pandemi ini telah menyebabkan perubahan besar dan global. Pandemi telah menciptakan lingkungan yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu," jelas Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

 

Bangun Kembali Dunia Pasca Pandemi

FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Kota Auckland Kembali Lockdown
Dua wanita yang mengenakan masker melintas di jalan Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Li Qiaoq)

Mengutip Clark dan Harleys (2020), Menko Muhadjir Effendy mengemukakan, untuk membangun kembali dunia yang sejahtera di era pasca pandemi, ada enam kapasitas sosial yang saling terkait yang perlu diperkuat dan dipertahankan.

Pertama, kapasitas untuk melestarikan dan meningkatkan sumber daya alam dan antropogenik yang merupakan basis produktif masyarakat. Kedua, kapasitas untuk memastikan kesetaraan yang lebih besar dalam akses ke sumber daya itu serta aliran barang dan jasa yang dihasilkannya.

Ketiga, kapasitas untuk beradaptasi dengan kendala tak terduga melalui identifikasi dan penyediaan cadangan kebutuhan penting serta bagaimana memobilisasinya.

Keempat, kapasitas untuk mengubah pembangunan yang tidak berkelanjutan menjadi lebih berkelanjutan dengan mencopot pejabat yang tidak punya kapasitas. Kelima, kapasitas untuk menghubungkan pengetahuan dan tindakan dengan cara meningkatkan efektivitas dorongan politik yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang adil.

Keenam, kapasitas mengatur, untuk bekerja sama mencapai apa yang tidak dapat dicapai sendiri, lalu membangun dan mengimplementasikan semua kapasitas secara terpadu dan saling mendukung.

"Pandemi COVID-19 berdampak pada semua aspek kehidupan, terutama sektor publik. Di sektor kesehatan, banyak negara telah menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap penyakit baru yang berkembang pesat dan bencana global, dan menyoroti kebutuhan perawatan intensif dalam sistem kesehatan modern," imbuh Muhadjir.

Infografis Target Belajar Tatap Muka Juli 2021, Siapkah?

Infografis Target Belajar Tatap Muka Juli 2021, Siapkah? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Target Belajar Tatap Muka Juli 2021, Siapkah? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya