Menkes Budi: Vaksin Tak Bikin Kebal, Kita Masih Bisa Tertular COVID-19

Menkes Budi Gunadi tegaskan vaksin tak membuat kebal, kita masih bisa tertular COVID-19

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 09:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kembali ingatkan soal vaksin COVID-19 tak membikin kebal terkena Corona. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Tangerang Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, walau sudah divaksin bukan menjadi kebal, seseorang masih bisa tertular COVID-19. Dalam hal ini, vaksin COVID-19 tidak membuat kebal layaknya Superman terhadap virus Corona.

"Saya nyatakan lagi bahwa vaksin ini tidak membuat kita kebal seperti Superman. Vaksin ini membuat daya tahan tubuh kita lebih baik," tegas Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-18 pada Rabu, 30 Juni 2021.

"Sehingga kalau kita terpapar, yang harusnya sakit berat menjadi sakit ringan. Yang harus sakit ringan menjadi sakit tanpa gejala."

Masyarakat juga diingatkan mematuhi protokol kesehatan meski sudah lengkap mendapatkan vaksinasi COVID-19. Protokol kesehatan melindungi diri kita, keluarga, dan orang lain di sekitar dari penularan virus Corona.

"Tapi ingat kita masih bisa tertular (walau sudah divaksin), ini yang paling bahaya. Jadi, kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," pesan Budi Gunadi.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Vaksinasi COVID-19 Ringankan Gejala Corona

FOTO: Proses Vaksinasi COVID-19 Secara Drive Thru di Kota Bogor
Paramedis menyuntikkan vaksin COVID-19 secara drive thru kepada penumpang mobil di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/3/2021). Kegiatan ini menargetkan 600 warga per hari dan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ahli Virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika juga mengatakan, masyarakat juga perlu diingatkan, meskipun sudah divaksinasi, peluang tertular COVID-19 masih ada.

“Vaksin ini utamanya adalah untuk menurunkan gejala berat dan risiko kematian akibat terjangkit COVID-19. Artinya, semua yang sudah divaksinasi masih berisiko terinfeksi, hanya saja jumlah virus yang menginfeksi jauh lebih sedikit daripada orang yang belum divaksinasi,” terang Mahardika dalam pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (3/6/2021).

Kombespol dan dokter spesialis paru Kabag Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R. Said Sukanto, Yahya menambahkan, banyak pasien COVID-19 yang sudah divaksin dalam keadaan gejala ringan.

“Di lapangan, kami menemukan pasien yang sudah divaksinasi dosis lengkap bisa tertular COVID-19, tapi dengan gejala yang sangat ringan," tambahnya.

"Perawatannya juga singkat, itulah kelebihannya kalau divaksinasi lengkap."


Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?

Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya