Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Inggris mengalami infeksi mata parah akibat tertular cacar sapi dari kucing peliharaannya. Penyakit itu sendiri diakibatkan oleh virus yang langka.
Dalam laporan di The New England Journal of Medicine pada awal Juni lalu, wanita 28 tahun itu pergi ke ruang gawat darurat usai mengalami iritasi mata disertai kemerahan dan keluarnya cairan di mata kanan.
Baca Juga
Saat itu, para dokter memberikannya obat antibiotik dan antivirus untuk mengobati infeksi tersebut. Namun, gejalanya semakin parah.
Advertisement
Dilansir dari Live Science, Jumat (16/7/2021), pasien mengalami selulitis orbita, atau infeksi pada lemak dan otot di sekitar mata. Kondisi ini mengalami jaringan di matanya mengalami nekrosis.
"Kekhawatiran kami adalah infeksi akan merusak penglihatannya secara permanen, atau mungkin menyebar di luar orbit (rongga mata)," kata Miles Kiernan, dokter mata di Royal Free Hospital, London.
Para dokter melaporkan di jurnal itu bahwa petunjuk asal muasal penyakit itu muncul dari kucing peliharaan pasien, yang dua pekan sebelumnya memiliki luka di kaki dan kepalanya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Positif Cacar Sapi
Sampel dari lesi kucing dan mata wanita itu lalu diuji. Dari situ, ditemukanlah bahwa mereka tertular orthopoxvirus, keluar virus yang mencakup virus cacar, cacar sapi, dan cacar monyet.
Genetic sequencing pun dilakukan dan dilaporkan bahwa wanita itu terkonfirmasi positif cacar sapi.
Cacar sapi memang dapat menginfeksi banyak spesies hewan termasuk sapi, kucing, hingga manusia. Mereka terkait dengan virus vaccinia, yang digunakan dalam vaksin cacar.
Dokter Edward Jenner di 1796, menggunakan cacar sapi untuk membuat vaksin pertama di dunia. Saat itu, ia melihat bahwa peternak sapi perah yang pernah terjangkit cacar sapi, lebih kebal terhadap cacar.
Saat ini penyakit tersebut sudah jarang terjadi pada sapi dan pembawa utamanya adalah hewan pengerat. Menurut Kiernan, kucing bisa terinfeksi cacar sapi saat mereka membunuh hewan pengerat yang terinfeksi.
Advertisement
Diduga Tertular Saat Membelai Kucingnya
Namun Kiernan mengatakan bahwa penularan dari kucing ke manusia adalah sesuatu yang jarang terjadi. Menurut VCA Animal Hospital, manusia bisa terinfeksi cacar sapi melalui kontak dengan lesi pada kulit kucing.
Meski tidak terlalu menular antar manusia dan kucing, tetapi risiko infeksi bisa dikurangi dengan menjaga kebersihan seperti menggunakan sarung tangan saat menangani kasus infeksi.
Kiernan menduga bahwa pasiennya terinfeksi ketika dia membelai kucingnya, lalu menyentuh atau menggosok matanya.
Untuk kasus ini, Kiernan dan rekan-rekannya berkonsultasi dengan pakar biologi dan spesialis penyakit menular. Mereka pun merekomendasikan pengobatan dengan tecovirimat, yang harus dibawa dari Amerika Serikat.
Wanita itu pun menerima obat tersebut untuk waktu yang lama, serta membutuhkan pembedahan untuk mengangkat jaringan mati dari sekitar matanya.
Perawatan itu berhasil membersihkan infeksinya. Enam bulan kemudian, pasien mengalami penglihatan 20/20 di mata kanannya meski kelopak matanya turun. Selain itu, ia masih memiliki beberapa masalah dengan gerakan mata.
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar
Advertisement