Liputan6.com, Jakarta - Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait bintitan. Mitos satu ini selalu dikaitkan sebagai penyebab seseorang mengalami pembengkakan di area mata.
Pertama, bintitan disebut bisa terjadi lantaran mengintip orang mandi, yang membuat kelopak matanya menjadi bengkak dan berwarna kemerahan.Â
Kedua, beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar), seseorang bisa terkena bintitan disebabkan orang tersebut mengalami 'bunsanan' atau menyantap makanan yang dengan sengaja disisakan buatnya dimakan orang lain.
Advertisement
Padahal, bintitan tidak berhubungan dengan itu semua. Dikutip dari situs Healthline pada Sabtu, 7 Agustus 2021, bintitan disebabkan infeksi bakteri pada kelenjar minyak atau folikel rambut di kelopak mata.
Baca Juga
Kelenjar dan folikel ini bisa tersumbat sel kulit mati dan kotoran lainnya. Terkadang, bakteri terperangkap di dalam dan menyebabkan infeksi, sehingga menghasilkan benjolan yang bengkak dan menyakitkan yang disebut dengan bintitan.
Bintitan bisa menjadi tidak nyaman dan mengganggu, bahkan jika Anda merawat mata Anda dengan baik sekalipun, Anda masih bisa mendapatkannya.
Simak Video Berikut Ini
Definisi Bintitan Menurut Medis
Di dunia medis bintitan merupakan benjolan kemerahan di tepi luar kelopak mata. Benjolan tersebut diisi dengan nanah dan sel-sel inflamasi yang dihasilkan ketika kelenjar atau folikel yang tersumbat terinfeksi.Â
Area kulit sekitar bintitan terasa lembut saat disentuh dan bisa sangat menyakitkan. Dokter menyebut bintitan (tembel) sebagai hordeolum.
Advertisement
Penyebab Munculnya Bintitan
Kebanyakan bintitan disebabkan Staphylococcus, sejenis bakteri yang hidup di kulit dan biasanya tidak berbahaya. Ketika bakteri dipindahkan ke mata dan terperangkap dalam kelenjar atau folikel rambut akan menyebabkan infeksi.
Kebiasaan menyentuh atau menggosok mata saat kondisi tangan tidak bersih adalah cara paling umum bagi bakteri untuk berpindah ke mata. Selain itu ada faktor lain yang meningkatkan risiko bakteri masuk ke mata Anda.
1. Mengalami mata gatal akibat hay fever atau alergi, sehingga terjadi radang kelopak mata (blepharitis)
2. Menggunakan maskara atau eye liner yang terkontaminasi
3. Meninggalkan riasan semalaman tanpa mencucinya sebelum tidur
4. Kondisi kulit seperti rosacea dan dermatis seboroik, beberapa kondisi medis seperti diabetes
5. Cendrung menggosok mata karena kurang tidur atau terlalu lama menatap gawai atau komputer.
6. Penggunaan lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan benar
7. Menyentuh lensa kontak sebelum mencuci tangan
8. Memakai lensa kontak saat tidur
9. Menggunakan kembali lensa kontak sekali pakai atau menggunakan yang sudah kedaluwarsa
Studi menyebutkan bahwa risiko seseorang terkena bintitan meningkat jika pernah mengalami bintitan sebelumnya. Bintitan juga dapat muncul kembali setelah sembuh.  Â
[INFOGRAFIS] Serba Serbi Eyeliner, si Hitam Penghias Mata
Advertisement