Belajar Tatap Muka Terbatas Tekan Risiko Learning Loss Selama Pandemi

Belajar tatap muka terbatas sebagai upaya menekan risiko 'learning loss.'

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2021, 13:00 WIB
DKI Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 85 Sekolah
Suasana kegiatan pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14, Jakarta Selatan, Rabu (7/04/2021). Mulai hari ini, Pemprov DKI melakukan pembelajaran tatap muka bagi 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan hingga 29 April. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas penting untuk menekan risiko learning loss demi menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia. Pemerintah pun mendorong sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 mempercepat kesiapan pembukaan PTM.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate, risiko learning loss terjadi karena peserta didik tidak memeroleh pembelajaran yang optimal. Hal ini berdampak pada kemunduran akademis dan non akademis.

"Risiko learning loss anak-anak menguat selama pandemi, karena kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dilakukan secara jarak jauh untuk menekan penyebaran COVID-19," ujar Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (28/8/2021) malam.

Learning loss terjadi saat situasi peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis. Dalam situasi pandemi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berisiko terhadap kejadian learning loss.

Berdasarkan kajian Kementerian Pendidikan Budaya dan Riset Teknologi, pemulihan learning loss bisa memakan waktu hingga 9 tahun. Oleh karena itu, pemerintah merespons cepat kebutuhan dengan mengakselerasi PTM secara terbatas demi kualitas pembelajaran anak Indonesia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Tak Tergesa-gesa Gelar PTM Terbatas

FOTO: Persiapan Sekolah Jelang Pembelajaran Tatap Muka di DKI Jakarta
Petugas merapikan meja dan kursi jelang dibukanya pembelajaran tatap muka di SMK PB Soedirman 2, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di 5 madrasah, 1 PKBM, 42 SD, 13 SMP, 9 SMA, dan 30 SMK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meski Pemerintah mempercepat belajar tatap muka terbatas, Johnny G. Plate mengingatkan, sekolah tak bisa tergesa-gesa untuk melakukan PTM terbatas.

"Sekolah harus mempersiapkan diri untuk memenuhi daftar periksa, sebagaimana yang tercantum dalam SKB 4 Menteri tentang Pembelajaran di Tengah Pandemi," tuturnya.

"Keselamatan insan pendidikan tetap prioritas utama."

Pelaksanaan PTM terbatas mesti mengedepankan kehati-hatian dan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini sebagai bentuk perlindungan, terlebih lagi Pemerintah menggencarkan vaksinasi, bagi guru dan pelajar.

PTM terbatas pun di wilayah PPKM Level 1-3 akan bersiap digelar dalam waktu dekat ini, terutama di DKI Jakarta.

"Berdasarkan data dari Kemendikbud Ristek, sekitar 63 persen sekolah di Indonesia berada di wilayah PPKM level 1-3, sehingga bisa membuka PTM terbatas," kata Menkominfo Plate.

Infografis: Pro Kontra Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Infografis: Pro Kontra Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Pro Kontra Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya