Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI mengumumkan bahwa per 31 Agustus 2021 pukul 21.00 WIB Indonesia berhasil menyuntikkan 100 juta dosis vaksin COVID-19.
Dari data tersebut, vaksinasi pada tenaga kesehatan dosis pertama dan kedua sudah melampaui target. Lalu, untuk kelompok petugas publik sudah melampaui target pada suntikkan dosis pertama.
Sementara itu, kelompok lansia yang merupakan salah satu prioritas vaksinasi masih jauh dari target yakni 21,5 juta lansia.
Advertisement
Baca Juga
"Yang menjadi PR kita adalah baru 5,3 juta atau 24,5 persen dari sasaran 21,5 juta yang mendapat vaksinasi dosis pertama," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers daring pada Rabu (1/9/2021).
Rupanya, mereka yang di atas 60 tahun belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 karena memang tidak mau divaksin. Alasannya beragam. Mulai dari karena sudah tua hingga takut dengan efek samping.
"Ada yang merasa karena sudah lansia memang sudah takdir, jadi kepercayaannya seperti itu," kata Nadia lewat pesan teks ke Health-Liputan6.com.
"Ada yang tidak percaya COVID19, masih takut dengan efek samping dan punya komorbid," kata Nadia.Â
Efek Samping Vaksinasi COVID-19 pada Lansia Tidak Parah
Penelitian menyebutkan efek samping dari vaksinasi COVID-19 pada lanjut usia (lansia) sejauh ini tidak terlalu parah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa hanya 20 persen lansia yang mengalami efek samping usai menjalani vaksinasi COVID-19.
Menurut Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, Sp.PD-KGer, MSc dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI) efek samping suntikkan COVID-19 pada lansia bersifat lokal dan sementara. Seperti, reaksi sistemik berupa demam, fatik (lemas), dan sakit kepala.
Efek-efek tersebut dapat diatasi dengan pengobatan sederhana seperti parasetamol dan istirahat.
Jika memang takut dengan efek samping vaksinasi COVID-19 ada 7 cara meminimalisasinya yakni:
-Menghindari dan mengendalikan penyakit komorbid.
-Mencegah atau memperbaiki kondisi malnutrisi.
-Menjaga dan meningkatkan kebugaran.
-Mengoptimalkan sistem imunitas tubuh.
-Menghindari polifarmasi (minum obat banyak).
-Mempertahankan serta meningkatkan aktivitas atau mobilitas.
Advertisement