Soal Molnupiravir, Jubir Wiku: Indonesia Terbuka pada Semua Jenis Pengobatan COVID-19

Jubir Wiku jelaskan pertimbangan Indonesia dalam mendekati pabrikan pembuat obat molnupiravir.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Okt 2021, 15:52 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2021, 08:07 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito tentang pertimbangan Indonesia jajaki molnupiravir. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan Indonesia terbuka pada semua jenis pengobatan COVID-19. Termasuk molnupiravir yang dalam uji klinis tahap awal menunjukkan hasil yang baik dalam mengurangi separuh keparahan dan kematian pasien COVID-19.

"Pada prinsipnya Indonesia terbuka dengan semua alternatif jenis pengobatan karena semata-mata tujuan kita bersama adalah meningkatkan kesembuhan setinggi-tingginya," kata Wiku dalam konferensi pers pada Selasa (5/4/2021).

Selain itu, Indonesia juga tengah berencana melakukan uji klinis terhadap obat yang yang awalnya dikembangkan untuk influenza ini. Hal ini, kata Wiku, merupakan sebuah kewajiban sebelum obat digunakan masyarakat umum.

"Terkait uji klinis, tahapan ini merupakan kewajiban sebelum obat layak digunakan masyarakat umum," katanya.

Wiku atas nama pemerintah juga berjanji akan melaporkan kondisi terbaru mengenai perkembangan obat dan material kesehatan terkait COVID-19.


Studi tentang Molnupiravir

Cara Mengobati Rematik
Ilustrasi Obat COVID-19 Credit: pexels.com/Karolina

Perusahaan farmasi Merck & Co., alias Merck Sharp & Dohme (MSD) mengumumkan pekan lalu bahwa obat COVID-19 eksperimental yakni molnupiravir terbukti menurunkan perawatan di rumah sakit dan kematian akibat virus Corona SARS-CoV-2.

Merck & Co., mengumumkan bahwa dalam uji klinis internasional molnupiravir menurunkan risiko perawatan di rumah sakit dan kematian pada hampir setengah dari mereka yang terinfeksi COVID-19 bergejala ringan dan sedang.

Studi ini dilakukan pada pasien COVID-19 di beberapa negara yang belum divaksin dengan paling tidak satu faktor risiko seperti di atas 60 tahun, diabetes, dan obesitas.


Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19

Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19
Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya