WHO Sebut Seluruh Provinsi di Indonesia Level 1 Rendah COVID-19

Laporan terbaru WHO menyatakan seluruh provinsi di Indonesia berada di Level 1.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Nov 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 12:00 WIB
FOTO: Libur Lebaran di Pantai Karnaval Ancol
Pengunjung bermain layangan di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Jumat (14/5/2021). Ancol dibuka khusus bagi warga ber-KTP DKI Jakarta dan membatasi jumlah wisatawan dengan kapasitas 30 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report - 79 per 3 November 2021, seluruh provinsi di Indonesia berada pada Community Transmission (CT) Level 1. Artinya, penularan COVID-19 rendah di masyarakat.

Seluruh provinsi berada pada tingkat penularan masyarakat (CT1) yang rendah selama seminggu, dari 25 hingga 31 Oktober 2021.

Berdasarkan pedoman sementara WHO, ini berarti bahwa ada risiko rendah infeksi COVID-19 di tingkat populasi umum dan insiden kasus yang didapat secara lokal dan tersebar luas yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir, tulis WHO dalam laporannya.

Sebagaimana laporan WHO yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (4/11/2021), pada 3 November, 2021 ada 801 kasus baru dan 4.246.174 kasus kumulatif positif COVID-19 dilaporkan di Indonesia. Jumlah kasus mingguan dari 25 hingga 31 Oktober berjumlah 4.339, penurunan 18 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Tercatat, 24 kematian baru akibat COVID-19 dan 143.481 total akumulatif kematian COVID-19 dilaporkan secara nasional. Secara mingguan, jumlah kematian baru dari 25 hingga 31 Oktober 2021 adalah 200 kasus,  turun 21 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Dari 25-31 Oktober 2021, insiden COVID-19 mingguan per 100.000 penduduk nasional di wilayah Jawa-Bali dan di provinsi di luar wilayah Jawa-Bali di angka 2,0. Insiden mingguan di seluruh wilayah tetap pada tingkat penularan komunitas (CT1) yang rendah selama tujuh hingga delapan minggu terakhir.

Walau daerah berada pada tingkat penularan COVID-19 rendah, WHO menekankan, analisis tingkat provinsi dan kabupaten/kota diperlukan untuk mengevaluasi tren ini dan mengidentifikasi klaster baru jika muncul.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Kasus COVID-19 Terus Turun Sejak Agustus 2021

Hutan Kota GBK
Warga mengunjungi area hutan kota di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/08/2020). Pengunjung memanfaatkan pemandangan dan suasana Hutan Kota GBK untuk menghabiskan libur akhir pekan di tengah pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Laporan WHO per 3 November 2021 juga menunjukkan, insiden kasus COVID-19 di semua wilayah di Indonesia terus menurun sejak Agustus 2021. Meski begitu, WHO menekankan, sangat penting untuk setiap tingkat administrasi memantau secara dekat setiap klaster dan respons cepat.

Pelacakan (tracing) sangat dibutuhkan untuk setiap kasus COVID-19 yang diidentifikasi. Selanjutnya, proporsi pemeriksaan (testing) positif secara nasional pun tetap di bawah 2 persen selama enam minggu.

Sejak pertengahan Mei 2021, testing kurang dari 1 per 1.000 populasi per minggu telah telah dipertahankan.

Sangat penting untuk memastikan kelanjutan dari strategi testing yang ketat untuk cepat mengidentifikasi kasus COVID-19 di antara kasus yang dicurigai dan kontak dekat. Selain itu, penting untuk melakukan analisis terpisah dari tingkat testing berdasarkan untuk tujuan pengujian (misalnya, untuk kasus yang dicurigai, kontak dekat, dan skrining) untuk tujuan perencanaan dan respons kasus, tulis WHO.

Infografis Siap-Siap Pemberlakuan Tes PCR di Seluruh Moda Transportasi

Infografis Siap-Siap Pemberlakuan Tes PCR di Seluruh Moda Transportasi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Siap-Siap Pemberlakuan Tes PCR di Seluruh Moda Transportasi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya