Bukan Berarti Putus, Inilah Makna dan Manfaat Ambil Jeda dalam Hubungan

Pengambilan jeda dalam hubungan bukan berarti hubungan telah berakhir atau putus.

oleh Diviya Agatha diperbarui 14 Nov 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi relationship. (dok. pexels.com/Jasmine Wallace Carter)

Liputan6.com, Jakarta - Saat relasi dengan kekasih hati sedang tidak berada dalam kondisi yang baik, mengambil jeda atau break sementara waktu dalam sebuah hubungan dinilai jadi hal yang dapat membantu. Pengambilan jeda ini pun tak berarti hubungan telah berakhir atau putus lho.

Melainkan hanya memberikan waktu bagi masing-masing pihak untuk lebih menenangkan pikiran yang mungkin sedang kacau-kacaunya. Seperti ketika Anda dan pasangan nampaknya terus-menerus bertengkar, tidak dapat menyepakati apapun, dan bahkan lebih banyak hari-hari buruk ketika bersama pada periode tersebut.

"Beristirahat dalam suatu hubungan dapat membantu Anda menghentikan dan mengurangi dinamika hubungan yang tak sehat," ujar psikoterapis Parisa Ghanbari dikutip Bustle, Rabu (10/11/2021).

Namun, mengambil jeda dalam hubungan pun harus mengarah pada hasil yang positif. Percakapan yang terbuka dan apa adanya pun bisa jadi langkah awal yang dapat Anda dan pasangan ambil.

"Karena hubungan itu bersifat kolaboratif, ini berarti bahwa keputusan untuk beristirahat atau jeda dalam hubungan harus saling bermanfaat. Menguntungkan bagi satu sama lain," kata terapis LMSW New York, Janine Ilsley.

Janine menambahkan, apa yang mendasari pengambilan jeda tersebut harus selalu diperhatikan bersama-sama. Artinya, Anda dan pasangan pun harus sama-sama setuju.

"Kalau salah satu pasangan tidak setuju dengan jeda tersebut, itu justru dapat menyebabkan perasaan dendam atau keterasingan baginya. Kecuali jika Anda mungkin ingin memperdebatkan itu lagi seusai jeda," ujar Parisa.

Menurut Parisa, Anda dan pasangan harus memiliki arti yang jelas soal jeda itu sendiri. Bagi beberapa pasangan, mereka boleh saling dekat dengan yang lainnya dalam periode jeda tersebut. Sedangkan pasangan lainnya justru menganggapnya sebagai perselingkuhan.

"Hati-hati juga dengan bahasa yang Anda gunakan. Jika frasa beristirahat tersebut didasari oleh tujuan lain, maka Anda mungkin harus mencari cara lain untuk mendefinisikan itu," kata Janine.

"Daripada mengatakan Anda ingin break sebentar dari hubungan dengannya, Anda mungkin bisa mengungkapkan bahwa Anda membutuhkan ruang atau waktu untuk mengevaluasi berbagai hal. Dengan begitu, pasangan mungkin tak terpikirkan soal kata putus di benak mereka," tambahnya.

Poin penting dalam sebuah jeda adalah Anda dan pasangan pun harus menyepakati kapan periode jeda tersebut akan berakhir. Hal tersebut dapat mencegah munculnya stres, rasa ketidakpastian, dan ketakutan akan ditinggalkan pasangan.

Refleksikan hubungan

Janine mengungkapkan bahwa bahkan ketika sudah ada definisi dan ranah yang jelas terkait pengambilan jeda tersebut, para pasangan masih bisa merasakan jeda tersebut sebagai perpisahan yang sebenarnya.

"Anda mungkin akan menemukan diri Anda merasa stres, tertekan, dan ketidakpastian masa depan. Itu adalah hal yang wajar, maka itu penting untuk menempatkan diri pada pola pikir yang tepat," kata Janine.

Jeda dalam hubungan dimaksudkan untuk membantu Anda mencari tahu apa yang salah dalam hubungan, bagaimana perasaan Anda yang sebenarnya, dan apa yang ingin Anda lakukan untuk memperbaikinya. Artinya, periode ini haruslah digunakan untuk merefleksikan hubungan.

"Untuk memiliki jeda hubungan yang sukses, akan sangat membantu apabila pasangan meluangkan waktu untuk refleksi diri. Mereka dapat berfokus pada kejelasan tentang perasaan masing-masing dan kebutuhan mereka dalam suatu hubungan ketika kembali bersama," ujar Parisa.

Mampu mengomunikasikan kebutuhan dengan jelas dapat membantu Anda dan pasangan untuk memperbaiki konflik dengan baik. Psikoterapis sekaligus penulis Emily Mendez pun menyarankan waktu jeda tersebut digunakan untuk mengembangkan coping mechanism yang sehat.

"Misalnya, ketika ada konflik dalam hubungan terkait masalah komunikasi, cobalah mempelajari beberapa teknik mendengarkan secara aktif. Saling mendengarkan adalah inti dari setiap hubungan yang sehat dan dapat memecahkan banyak masalah komunikasi," kata Emily.

Setelah masa jeda tersebut berakhir, pastikan untuk melakukan percakapan terbuka, jujur ​​tentang apa yang Anda lakukan selama waktu terpisah, apa yang telah Anda pelajari, apa yang Anda inginkan dari hubungan dan satu sama lain, dan apa yang perlu diubah untuk masa depan hubungan tersebut.

Infografis

Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya