Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan validasi menjadi hal yang menyenangkan, terutama usai melakukan sesuatu dan orang lain dapat memberikan apresiasi atas itu.
Jika Anda mulai seringkali membutuhkan pujian yang berlebih namun tidak memiliki empati atas orang lain, maka mungkin Anda perlu untuk mengenali kondisi mental satu ini.
Baca Juga
Mengutip Mayo Clinic, gangguan kepribadian narsistik atau yang juga dikenal dengan sebutan narcissistic personality disorder merupakan sebuah kondisi yang memiliki beberapa gejala.
Advertisement
Seperti terus-menerus membutuhkan perhatian dan pujian yang berlebih, kerap bermasalah dalam membangun hubungan dengan orang lain, kurang memiliki empati, dan tidak terima terhadap kritik.
Gangguan kepribadian satu ini dinilai dapat menyebabkan masalah pada banyak bidang kehidupan. Hubungan percintaan, pertemanan, pekerjaan, sekolah, hingga urusan keuangan.
"Orang dengan gangguan kepribadian satu ini tidak begitu mudah dalam mengatur emosinya, tidak dapat mengelola perasaan frustasinya dengan baik," ujar psikolog klinis, Ramai Durvasula dikutip Health, Jumat (21/1/2022).
Ramai mengungkapkan, hasil akhir dari lonjakan perasaan yang tidak dapat dikontrol dengan baik adalah kemarahan. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik bisa marah dan kecewa saat hal-hal di atas tidak didapatkan.
Sehingga itulah yang kerap membuat terciptanya masalah dalam hal membangun relasi yang baik dengan orang lain.
Penyebab: Kompleks
Berdasarkan keterangan yang ada dalam laman Mayo Clinic, penyebab dari gangguan kepribadian narsistik kemungkinan besar merupakan hal yang kompleks, seperti masalah kesehatan mental lainnya.
Namun dapat dikaitkan dengan berbagai hal sebagai berikut:
- Lingkungan: Berawal dari hubungan bersama orangtua, sehingga anak membutuhkan pujian berlebihan dari orang lain.
- Genetika: Karakteristik yang memang bawaan.
- Neurobiologi: Hubungan antara otak dan perilaku dan pemikiran
Biasanya, gangguan kepribadian satu ini juga muncul saat seseorang mulai beranjak remaja atau dewasa.
Namun penting untuk mengingat bahwa beberapa orang memang mungkin menunjukkan gejala narsisme, namun tak selalu akan berkembang menjadi gangguan kepribadian narsistik.
Advertisement