Kemenkes Sebut Sampel RS Tunjukkan Vaksinasi Dosis Lengkap Kurangi Risiko Buruk COVID-19

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data tersebut menunjukkan pentingnya vaksinasi guna mengurangi risiko buruk akibat paparan COVID-19.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Feb 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 06:00 WIB
FOTO: Program Vaksinasi Booster COVID-19 Sasar Kelompok Rentan
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Cilandak, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Pemerintah mulai program vaksinasi booster COVID-19 gratis untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian terhadap data sampel pasien COVID-19 yang dirawat di ICU RSPI Sulianti Saroso menunjukkan, vaksinasi sangat penting untuk mengurangi risiko fatal infeksi virus Corona SARS-CoV-2.

Enam dari 12 sampel pasien COVID-19 yang dirawat dengan kondisi berat diketahui belum divaksinasi. Namun, tiga dari pasien yang belum divaksinasi dan sempat dirawat secara intensif tersebut telah meninggal dunia.

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data tersebut menunjukkan pentingnya vaksinasi guna mengurangi risiko buruk akibat paparan COVID-19.

"Data ini kembali menunjukkan pentingnya vaksinasi untuk mengurangi risiko terburuk dari terpapar COVID-19, yaitu kematian. Kelompok lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbiditas, dan yang belum divaksinasi, keempat kelompok inilah yang perlu diperhatikan dan kerap menjadi korban paling dirugikan di masa COVID-19 ini,” kata Nadia.

Data lain menunjukkan komorbiditas juga sangat memengaruhi tingkat kesakitan akibat infeksi COVID-19. Diagnosis pasien menggambarkan, semua pasien meninggal mempunyai komorbid. Komplikasi penyakit penyerta dan infeksi COVID-19 membahayakan keselataman jiwa pasien.

Tak hanya pasien yang meninggal dunia yang diketahui memiliki komorbid. Pasien yang dirawat intensif pun mengidap setidaknya satu penyakit penyerta. Komplikasi komorbid terbanyak hingga ada yang berjumlah enam penyakit lainnya.

 

 

 

Empati terhadap Kelompok yang Perlu Dilindungi

Meski COVID-19 varian Omicron bisa dilalui dengan gejala ringan atau tanpa gejala bagi sebagian orang yang sudah divaksinasi, masyarakat dihimbau agar berempati pada kelompok yang perlu dilindungi.

Selain itu, vaksinasi lengkap sangat penting untuk mempersiapkan diri dari kesakitan dan risiko dirawat yang lebih berat, hingga kematian akibat COVID-19.

“Utamanya bagi kelompok masyarakat lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), segera lakukan vaksinasi. Apabila sudah waktunya booster agar segera mengikuti vaksinasi booster. Untuk yang memiliki komorbid, bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Karena risiko kelompok rentan ini sangat besar apabila terpapar COVID-19,” tegas Nadia, dikutip dari laman resmi Kemkes.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya