Liputan6.com, Jakarta Pengalaman tak terlupakan dialami seorang wanita asal Ukraina bernama Viktoria beberapa hari lalu. Wanita 32 tahun itu tak menyangka bakal melahirkan di tengah serangan Rusia ke negaranya.
"Aku tak menyangka, melahirkan di tengah perang," kata Viktoria.
Baca Juga
Hasil Quick Count Pilkada Jateng dari 3 Lembaga Survei, Luthfi-Taj Yasin Unggul Sementara
Update Data Suara Pilkada Jabar 2024 yang Diunggah ke Sirekap KPU, Data yang Belum Masuk hanya 5 Persen
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Saat masih di rumah, Viktoria sebenarnya diliputi rasa takut untuk pergi ke rumah sakit. Di tengah rasa perut yang mulas karena mulai kontraksi, di hari kedua serangan Rusia ke Ukraina dengan jelas dia mendengar bunyi ledakan berkali-kali.
Advertisement
Tak perlu tunggu waktu lama, dia dan suami langsung berkendara ke sebuah rumah sakit di Kiev, kota itu tampak kosong yang terdengar hanya suara sirine bersahut-sahutan. Situasi menakutkan itu tampak seperti di film-film dia tonton selama ini.
Rumah sakit yang dia tuju gelap karena semua lampu dimatikan. Staf rumah sakit mengatakan hal itu dilakukan agar tak jadi sasaran bom dari Rusia.
Dokter kemudian mengarahkannya ke sebuah ruangan yang terang dan nyaman. Viktoria pikir bakal melahirkan di tempat itu.
Namun, selang dua jam dokter terburu-buru memintanya untuk pergi ke tempat perlindungan bom.
"Saat itu semua orang panik, bergegas menuju ruang itu. Saya sampai-sampai tak sempat memakai celana karena terlalu sakit untuk memakainya"Â kata Viktoria mengutip The Guardian, Kamis (3/3/2022).
Â
Melahirkan di Bunker
Sesampainya di tempat perlindungan bom, Viktoria kaget bukan kepalang. Di depannya ada sebuah ruangan yang dibangun di zaman Soviet tak terawat, terasa lembap dan dingin.
"Tak ada alat-alat medis canggih di situ, yang ada hanya kursi ginekologi. Saya malah tidak mau melihat ke arah situ dan beharap bisa kembali ke rumah sakit," ceritanya.
Saat itu Viktoria tak ada pilihan lain, ketubannya pecah. Dokter mengatakan bahwa persalinan dilakukan di tempat itu.
"Saat itu, saya tidak takut, saya percaya dokter dan satu-satunya yang ada di pikiran adalah melahirkan putra saya dan segera menggendongnya," kata Viktoria.
Kekuatan luar biasa datang pada Viktoria saat berupaya melahirkan anaknya. Usahanya tak sia-sia, Fedor, buah cintanya lahir di bunker."Kamu beruntung, kamu unik, kamu lahir di Ukrania dan kamu adalah seorang Ukrania baru," katanya.
Pengalaman tak terlupakan ini bakal ia ceritakan ke Fedor dan berharap putranya itu tak mengalami lagi perang di masa depan.
"Saya tidak ingin dia merasakan perang sebenarnya. Saya berharap dan berdoa untuk perdamaian di Ukraina," tutup Viktoria.
Â
Advertisement