Liputan6.com, Jakarta Aktris Acha Septriasa (32) hanya memiliki satu ginjal. Hal ini disampaikan kepada penyanyi Ashanty dalam video di saluran YouTube Ngobrol Asix.
“Ada headline tentang kamu hidup dengan satu ginjal, itu film apa bener?” tanya Ashanty dalam video yang diunggah 5 April 2022.
Baca Juga
“Oh itu beneran. Sebenarnya aku ginjalnya satu itu dari kecil tapi baru ditemukannya setelah USG, MRI, dan CT-Scan di umur 18 tahun,” kata Acha.
Advertisement
Memiliki satu ginjal berpengaruh pada aktivitas Acha. Di usia 15-16 atau di awal kariernya, pelantun lagu "My Heart" sering pingsan saat syuting.
“Aku berkarya mulai umur 15-16, tapi aku kalau syuting sering pingsan, aku enggak tahu kenapa. Sering pingsan itu kalau sudah kecapekan banget syuting 8 hari tiba-tiba pingsan.”
Simak Video Berikut Ini
Cek ke Dokter
Kondisi yang sering pingsan membuatnya harus cek kesehatan ke dokter. Saat itu, ia belum mengetahui bahwa penyebabnya karena memiliki satu ginjal.
“Dicek ke dokter belum tahu ginjal satu tapi selalu ngeluh sakitnya di sebelah kiri. Akhirnya waktu itu lagi sekolah, pingsan akhirnya dibawa ambulans dan dicari penyebabnya.”
“Pas diperiksa di sebelah kiri ginjalnya gede banget, mungkin ada pembengkakan atau apa, terus dicek sebelah kanannya kok kosong. Nah di situ baru akhirnya ketahuan bahwa ternyata memiliki satu ginjal dan itu dari dulu.
Advertisement
Bisa Hidup Normal
Acha menambahkan, menurut dokter hidup dengan satu ginjal tetap bisa hidup normal hanya saja tidak dapat melakukan beberapa hal seperti olahraga berat dan begadang.
“Harus minum banyak 3,5 liter per hari karena ginjal itu bagaikan kamar mandi harus selalu disiram kalau kata dokter. Jadi kalau mau ginjal sehat, minum banyak karena saringan darahnya di situ.”
Ia juga menjelaskan, konsumsi berbagai obat juga membuat beberapa bahan menempel di dinding ginjal sehingga harus sering disiram dan dibuang lewat buang air kecil.
“Waktu didiagnosis itu kaget sih, tapi dokter bilang enggak apa-apa, cuma aku kan anak basket nah itu harus stop, jam syuting enggak boleh di jam 3 lagi, jam 11 malam harus sudah pulang.”
Setelah didiagnosis, ia tak pernah merasakan gejala parah karena sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjaga kondisinya.
“Pingsan atau sakit berlebihan itu enggak ada karena aku benar-benar tahu banget bahwa aku enggak boleh nahan pipis dan harus minum, jadi kuncinya di situ sebenarnya,” ujar Acha.
Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan
Advertisement