Update COVID-19 Hari Ini 9 Juni 2022: Kasus Positif Bertambah 556, DKI dan Jabar Tertinggi

Kasus COVID-19 di Indonesia terus merangkak naik. Ini terlihat dari laporan harian sebaran COVID-19 per 9 Juni 2022 pukul 12.00 WIB.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 10 Jun 2022, 17:44 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 17:32 WIB
Petugas Lakukan Swab menekan penyebaran Covid-19
Dinkes DIY menganjurkan kapasitas ditambah 30 dari setiap fasilitas kesehatan yang ada di daerah. Untuk itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengadakan rapat koordinasi berkaitan dengan panambahan kapasitas.

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di Indonesia terus merangkak naik. Ini terlihat dari laporan harian sebaran COVID-19 per 9 Juni 2022 pukul 12.00 WIB.

Dalam data tersebut penambahan kasus baru tercatat sebanyak 556. Angka ingi turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 menjadi 6.058 terhitung sejang Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 410 sehingga akumulasinya menjadi 5.898.040.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus bertambah walau tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya. Hari ini kasus meninggal bertambah 7 sehingga totalnya menjadi 156.635.

Kasus aktif juga terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan kasus aktif hari ini tercatat sebanyak 139 sehingga akumulasinya menjadi 4.061.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 71.032 dan suspek sebanyak 3.339.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi penyumbang kasus terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 276 kasus positif baru dan 138 pasien telah sembuh.

- Jawa Barat melaporkan 86 kasus konfirmasi baru dan 30 orang dinyatakan sembuh.

 - Banten 79 kasus baru dan 60 pasien sembuh dari COVID-19.

- Jawa Timur di peringkat keempat dengan 34 kasus baru dan 32 orang telah sembuh.

- Bali 19 kasus baru dan 6 orang sembuh.

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Bahkan, ada 12 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporan Sebelumnya

FOTO: Peralihan Pandemi Menuju Endemi
Aktivitas warga di kawasan Blok-M, Jakarta, Senin (14/3/2022). Menurut Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro, peralihan pandemi ke endemi tak bisa lepas dari jumlah kasus harian dan angka kematian rendah serta tingkat keterisian RS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di hari sebelumnya yakni pada Rabu 8 Juni 2022 penambahan kasus baru COVID-19 tercatat sebanyak 520.

Angka ini menambah akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air di hari kemarin menjadi 6.058.180.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 258 sehingga akumulasinya menjadi 5.897.630.

Sedangkan, kasus meninggal bertambah 4 sehingga akumulasinya menjadi 156.628.

Kasus aktif juga mengalami penambahan sebanyak 258 sehingga totalnya menjadi 3.922.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 72.898 dan suspek sebanyak 4.068.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi penyumbang kasus terbanyak. Kelima provinsi ini adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

- DKI Jakarta pada Rabu melaporkan 228 kasus baru dan 96 pasien sembuh.

- Jawa Barat 83 kasus positif baru dan 43 orang telah sembuh.

- Banten 52 kasus konfirmasi baru dan 39 sembuh dari COVID-19.

- Jawa Timur di peringkat keempat dengan 34 kasus baru dan 26 sembuh.

- Bali 19 kasus baru dan 6 sembuh.

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang terlalu signifikan. Bahkan ada 11 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Kasus Meningkat

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dilihat dari data-data terakhir, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito melaporkan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan.

“Perlu jadi perhatian bahwa terjadi kenaikan pada tren kasus positif (COVID) selama tiga minggu terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang tayang di saluran YouTube Sekretariat Presiden Rabu (8/6/2022).

Ia menambahkan, jika dilihat dari grafik kasus positif mingguan terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022. Yakni dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.

Kemudian pada kasus aktif harian, terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif tanggal 2 Juni 2022. Yakni 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.

“Hal ini penting untuk diwaspadai mengingat selama tiga bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil. Kabar baiknya, kenaikan kasus ini tidak diikuti kenaikan pada tren BOR rumah sakit, isolasi harian, maupun tren kematian mingguan.”

Waspadai Peningkatan Kasus Sekecil Apapun

Vaksinasi Booster Lansia di GOR Ciracas
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada warga di Gor Ciracas, Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Vaksin booster diberikan kepada warga lanjut usia dan masyarakat berisiko tinggi tertular Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Tren Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit tetap stagnan. Sedangkan, tren kematian mingguan masih terus menunjukkan penurunan sebagai tanda yang baik.

Wiku juga merinci provinsi-provinsi yang menyumbang kasus COVID-19 terbanyak. Ia pun mengimbau agar pemerintah daerah di setiap provinsi memerhatikan penambahan kasus ini.

Provinsi pertama yang disebut oleh Wiku adalah DKI Jakarta. Kenaikan kasus di DKI Jakarta adalah 30 persen.

“Yang kedua Banten mengalami kenaikan 38 persen, yang ketiga Jawa Barat mengalami kenaikan 18 persen, keempat Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan 45 persen, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37 persen.”

Dapat dilihat, lanjutnya, bahwa kelima provinsi berasal dari Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa. Dan aktivitas masyarakat yang saat ini kembali normal bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kenaikan kasus aktif.

“Namun kabar baiknya, dari kelima provinsi ini meskipun mengalami kenaikan kasus aktif tapi masih cenderung menunjukkan penurunan angka kematian dan masih terjaganya persentase BOR di bawah 3 persen.”

Di sisi lain, penambahan kasus kematian mingguan hanya terlihat di DI Yogyakarta, dari satu kematian menjadi tiga kematian di minggu terakhir.

“Tentunya belajar dari kenaikan kasus yang telah kita alami bersama, kita harus mewaspadai sekecil apapun kenaikan yang terjadi.”

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya