Bukan Sebelum atau Sesudah Makan, Ini Waktu Terbaik Minum Obat Berdasarkan Penyakitnya

Terdapat anjuran waktu spesifik untuk minum obat berdasarkan penyakitnya.

oleh Diviya Agatha diperbarui 18 Jul 2022, 16:11 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 16:11 WIB
Ilustrasi minum obat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi minum obat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Minum obat paling sering dianjurkan pada sebelum atau sesudah makan. Rentang waktu yang diberikan pun biasanya hanya sekadar pagi, siang, sore, dan malam tanpa adanya anjuran waktu saklek.

Namun tahukah Anda kalau terdapat jam-jam tertentu dimana obat bisa lebih efektif untuk masing-masing penyakit? Anjuran waktu ini dianggap dapat memberikan efek obat yang lebih optimal.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa beberapa obat mungkin bisa diminum setiap saat tanpa mempengaruhi efeknya, sedangkan ada pula yang tidak.

"Pada dasarnya obat-obat dapat diserap dengan baik dan cepat jika tidak ada gangguan di lambung maupun usus, misalnya berupa makanan. Obat dapat berinteraksi dengan makanan," ujar Zullies mengutip laman tulisan pribadinya pada Senin, (18/7/2022).

"Uniknya, ada obat-obat yang penyerapannya terganggu dengan adanya makanan, ada yang justru terbantu dengan adanya makanan, dan ada yang tidak terpengaruh dengan ada atau tidaknya makanan," sambungnya.

Zullies menjelaskan, hal-hal tersebutlah yang akan menentukan kapan sebaiknya obat harus diminum, entah sesudah atau sebelum makan. Bahkan anjuran sesudah atau sebelum makan pun tak berarti Anda bisa meminum obat dengan bebas.

"Tapi jangan salah, yang dimaksud dengan sebelum makan adalah ketika perut dalam keadaan kosong. Sedangkan sesudah makan adalah sesaat sesudah makan, ketika perut masih berisi makanan, jangan lewat dari 2 jam,"

"Kalau lebih dari dua jam setelah makan, makanan sudah diolah dan diserap, kondisinya bisa disamakan dengan sebelum makan," kata Zullies.

Ditentukan oleh Sifat Obat

Lebih lanjut Zullies mengungkapkan bahwa selain interaksinya dengan makanan, sifat obat juga menentukan kapan waktu terbaik untuk meminumnya. Lalu, kapan waktu terbaik untuk meminum obat yang sebenarnya? Berikut diantaranya.

1. Obat hipertensi

Menurut Zullies, waktu terbaik untuk minum obat hipertensi adalah pukul sembilan sampai 11 pagi. Riset menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada waktu tersebut dan paling rendah pada malam hari setelah tidur.

"Sehingga secara umum, sebaiknya obat antihipertensi diminum pada pagi hari. Perlu hati-hati jika obat anti hipertensi diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat tidur," ujar Zullies.

2. Obat diabetes dan penguat jantung

Zullies mengungkapkan bahwa waktu terbaik untuk meminumnya adalah pukul empat hingga lima pagi. Hal tersebut lantaran pada waktu tersebut, tubuh manusia paling sensitif terhadap insulin.

"Jika diberikan pada saat itu, efeknya paling baik, walaupun dalam dosis lebih kecil. Efek obat penguat jantung juga lebih tinggi sampai 10-20 kali pada jam tersebut dibandingkan waktu-waktu yang lain. Hal ini karena tubuh manusia juga paling sensitif terhadap digitalis," ujar Zullies.

Deretan Obat Lainnya

3. Obat diuretik

Sedangkan obat diuretik sendiri dikatakan paling baik bila dikonsumsi pada pukul tujuh pagi.

"Sangat penting untuk menggunakan obat pelancar seni pada waktu yang tepat karena itu terkait dengan fungsi ginjal dan hemodinamik. Selain itu juga pada umumnya pasien dalam keadaan terjaga, sehingga tidak mengganggu waktu tidur," kata Zullies.

4. Obat anti asma

Dalam hal asma, waktu terbaik untuk meminumnya adalah pukul tiga sampai empat sore. Hal tersebut lantaran pada pukul tiga sampai empat, produksi steroid pada tubuh berkurang.

"Karena itu, jika steroid dihirup sore hari, diharapkan akan mencegah serangan asma pada malamnya," ujar Zullies.

5. Anti anemia

Waktu terbaiknya adalah pukul delapan malam. Menurut Zullies, meminum obat anti anemia pada pukul tersebut memberikan efek tiga sampai empat kali lebih baik dibandingkan siang hari.

6. Kolesterol

Selanjutnya yakni kolesterol, Zullies mengungkapkan waktu terbaiknya adalah pukul tujuh hingga sembilan malam.

Hanya Berupa Anjuran

Dalam kesempatan yang sama, Zullies juga menuturkan bahwa anjuran tersebut hanyalah panduan umum waktu meminum obat.

"Jika sudah ada aturan pakai dari Apotek, maka gunakan sesuai waktu yang dianjurkan," ujar Zullies.

Tak hanya itu, menurutnya, penting pula untuk memperhatikan interval obat yang dikonsumsi. Terutama bila obat harus diminum dua kali dalam sehari.

"Kika obat diminta untuk diminum dua kali sehari, maka interval waktu yang tepat adalah 12 jam. Jadi, jika obat diminum jam tujuh pagi, waktu minum obat selanjutnya adalah pukul tujuh malam, jangan diminum pagi dan siang," ujarnya.

"Mengapa? Ini terkait dengan ketersediaan obat di dalam tubuh. Tujuan obat diminum dua kali atau tiga kali atau yang lain adalah untuk menjaga agar kadar obat dalam tubuh berada dalam kisaran terapi," kata Zullies.

Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya