Update COVID-19 Hari Ini 13 September 2022: Kasus Positif Tambah 2.896

Kasus COVID-19 di Indonesia kembali naik di angka dua ribu lebih. Hari ini, Selasa 13 September 2022 pukul 12.00 penambahan kasus baru tepatnya berada di angka 2.896.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Sep 2022, 20:18 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 20:16 WIB
Dokter Gigi Periksa Pasien dengan APD Lengkap
Dokter menggunakan APD memeriksa gigi pasien anak di klinik Medikids kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2020). Pelayanan dokter gigi dengan menggunakan APD lengkap untuk memenuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 di era kenormalan baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di Indonesia di angka dua ribu lebih. Hari ini, Selasa 13 September 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus positif baru tepatnya berada di angka 2.896.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif di Tanah Air menjadi 6.397.236 terhitung sejak Maret 2022.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.617 sehingga akumulasinya menjadi 6.207.858.

Sedangkan, kasus meninggal bertambah 20 sehingga akumulasinya menjadi 157.807.

Tak seperti kasus positif, sembuh, dan meninggal, kasus aktif hari ini mengalami penurunan sebanyak 741. Penurunan ini membuat total kasus aktif menjadi 31.571.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 79.939 dan suspek sebanyak 4.817.

5 Provinsi Penyumbang Kasus Baru Terbanyak

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.061 kasus positif baru dan 1.073 orang sembuh, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia.

- Jawa Barat menyusul dengan 590 kasus konfirmasi baru dan 1.417 orang telah sembuh.

- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 339 kasus baru dan 256 sembuh dari COVID-19.

- Banten 322 kasus positif baru dan 261 orang dinyatakan sembuh.

- Jawa Tengah melaporkan 92 kasus baru dan 94 orang sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan di angka satuan hingga puluhan. Namun, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Laporan Sebelumnya

Angka kasus Positif di Indonesia Terus Bertambah
Sejumlah pasien Covid-19 Tanpa Gejala saat memasuki bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Data Satgas Covid-19 per Kamis (4/2) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 11.434 orang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di hari sebelumnya, yakni pada Senin 12 September 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 1.848.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.465 sehingga akumulasinya menjadi 6.204.241.

Sedangkan, kasus meninggal bertambah 17 sehingga akumulasinya menjadi 157.787.

Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 1.634 sehingga totalnya menjadi 32.312.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 63.871 dan suspek sebanyak 3.067.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu secara berturut-turut dari yang tertinggi ke terendah adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta melaporkan 753 kasus baru dan 1.350 pasien sembuh, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Tanah Air.

- Jawa Barat menyusul dengan 321 kasus positif baru dan 602 orang sembuh dari COVID-19.

- Banten di peringkat ketiga dengan 236 kasus positif baru dan 280 orang telah sembuh dari COVID-19.

- Jawa Timur 162 kasus konfirmasi baru dan 242 orang telah sembuh.

- Jawa Tengah 117 kasus baru dan 118 orang dinyatakan sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Masih ada pula provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku.

COVID-19 di Negara Lain

Ukraina Catat Rekor Kasus dan Kematian Harian Covid
Petugas medis mendorong ranjang pasien keluar dari departemen infeksi COVID-19 di sebuah klinik kota di Kyiv, Kamis (21/10/2021). Infeksi dan kematian virus corona di Ukraina telah melonjak ke level tertinggi sejak pandemi covid-19 di tengah laju vaksinasi yang lamban. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Tak hanya di Indonesia, COVID-19 juga masih terjadi di dunia termasuk di negara yang tengah dirundung konflik yakni Ukraina.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan peningkatan COVID-19 di Ukraina mencapai puncaknya pada Oktober. Hal ini bisa membawa rumah sakit di Ukraina mendekati ambang batas kapasitas mereka.

 “Kami sekarang melihat peningkatan kasus COVID-19 di Ukraina. Kami memproyeksikan bahwa penularan dapat memuncak pada awal Oktober dan rumah sakit dapat mendekati ambang batas kapasitas mereka,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi Komite Regional WHO untuk Eropa di Tel Aviv pada Senin, mengutip Channel News Asia, Selasa (13/9/2022).

Sementara itu, jumlah oksigen juga diperkirakan kurang mengingat sumber pasokan utama oksigen ada di titik konflik.

"Kekurangan oksigen diprediksi karena sumber pasokan utama berada di bagian negara yang diduduki," tambah Tedros.

Oksigen sangat penting untuk pasien dengan berbagai kondisi. Termasuk COVID-19 dan mereka yang memiliki penyakit kritis lainnya yang berasal dari komplikasi kehamilan, persalinan, sepsis, cedera, dan trauma.

Potensi Penyebaran Polio

Ukraina Catat Rekor Kasus dan Kematian Harian Covid
Orang-orang menunggu giliran di pusat vaksinasi di mal kota di Kyiv, Ukraina, Kamis (21/10/2021). Infeksi dan kematian virus corona di Ukraina telah melonjak ke level tertinggi sejak pandemi covid-19 di tengah laju vaksinasi yang lamban. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah sangat berdampak pada perawatan kesehatan, dengan WHO mengonfirmasi lebih dari 500 serangan terhadap infrastruktur kesehatan di sana. Serangan ini mengakibatkan sekitar 100 kematian.

Selain COVID-19, Tedros juga mengatakan bahwa perang berpotensi meningkatkan penyebaran polio.

"Kami juga sangat prihatin dengan potensi penyebaran polio secara internasional karena kesenjangan dalam cakupan imunisasi dan pergerakan populasi massal terkait dengan perang," katanya.

Ukraina memiliki cakupan vaksinasi yang rendah untuk polio dan COVID-19. Polio merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan disabilitas fisik.

Bahkan, polio dapat menyebabkan kematian walaupun kasusnya jarang terjadi. Dua kasus polio dilaporkan di Ukraina pada tahun 2021.

Tahun ini, Israel, Inggris, dan AS semuanya melaporkan penularan polio di kota-kota besar, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran infeksi lebih luas.

Sebelumnya, para ilmuwan di AS mendeteksi virus polio dalam air limbah Long Island. Mengetahui hal ini, Gubernur New York, Kathy Hochul memerintahkan perluasan darurat terkait upaya vaksinasi polio di negara bagian tersebut pada Jumat.

Hasil tes terbaru yang diumumkan pada Jumat, menambahkan Kabupaten Nassau ke daftar lokal yang waspada terhadap potensi penyebaran polio. Bangkitnya penyakit berbahaya ini kemungkinan diakibatkan oleh tingkat vaksinasi rendah pada anak-anak.

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya