Jumlah Korban Meninggal Insiden Halloween Itaewon Bertambah Jadi 151, 19 di Antaranya WNA

Jumlah korban meninggal insiden Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, yang terjadi pada Sabtu, 29 Oktober 2022 petang terus bertambah.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 30 Okt 2022, 10:41 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2022, 09:48 WIB
Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)
Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban meninggal insiden Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, yang terjadi pada Sabtu, 29 Oktober 2022 petang terus bertambah. Kini jumlah korban meninggal telah menjadi 151 dan 19 orang di antaranya dikabarkan merupakan warga negara asing, dilansir CNN.

Diketahui beberapa di antara warga negara asing yang merupakan korban meninggal dalam tragedi Halloween Itaewon itu berasal dari Iran, Norwegia, China, dan Uzbekistan. Seperti disampaikan oleh Kepala Damkar Yongsan Choi Seung-beom.

Sebelumnya, korban meninggal dilaporkan berjumlah 149 orang dan 150 orang mengalami luka-luka. 

Sementara itu, menurut Departemen Luar Negeri AS, setidaknya satu orang yang terluka dalam insiden itu adalah warga negara AS.

"Kami bekerja dengan otoritas lokal untuk menentukan apakah ada warga AS tambahan yang terkena dampak dan siap memberikan bantuan konsuler," kata pejabat setempat.

Korban luka-luka dari kejadian tersebut dibawa ke beberapa rumah sakit lokal untuk mendapatkan penanganan. Jenazah korban meninggal pun dipindahkan ke kamar mayat sejumlah rumah sakit terdekat setelah sebelumnya sebuah gedung dekat lokasi kejadian sempat digunakan sebagai kamar mayat darurat.

Peningkatan jumlah korban meninggal telah diperkirakan oleh Dinas Kesehatan setempat. Meski demikian, penyebab insiden maupun cedera yang dialami oleh para korban belum dikonfirmasi secara resmi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Yongsan Health Center Choi Jae-won.

Semula beredar kabar bahwa insiden Halloween di Itaewon terjadi karena kebocoran gas di daerah tersebut. Namun dugaan tersebut telah ditepis oleh Kantor Pemadam Kebakaran setempat. Kantor Damkar itu mengatakan, mereka mulai menerima laporang bahwa banyak orang terjebak dalam sebuah kerumunan sekitar pukul 22.24 waktu setempat. 

 

 

Presiden Yoon Suk Yeol Kunjungi Lokasi Kejadian

Pesta Halloween di Itaewon Tewaskan 120 Orang Akibat Berdesakan
Puing-puing terlihat di lokasi korban tewas dan luka-luka dalam tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Terkait insiden tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan para pejabat untuk mengirim tim pertolongan pertama bagi mereka yang terkena dampak. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah berkunjung ke lokasi kejadian di Itaewon pada pagi ini, Minggu, 30 Oktober 2022. 

Yoon telah menyatakan masa berkabung nasional akan berlanjut “sampai penanganan kecelakaan selesai.”

Diketahui, Presiden Yoon Suk Yeol telah mengirimkan tim bantuan medis bencana ke lokasi insiden sebagai respons cepat atas insiden Halloween Itaewon.

Juru Bicara Kepresidenan Lee Jae-myung menyampaikan, Presiden Yoon juga memerintahkan pihak berwenang mengamankan tempat tidur darurat di rumah sakit terdekat guna melakukan penyelamatan cepat darurat. Penyelamatan tersebut termasuk tindakan operasi yang diperlukan. 

Merespons insiden di wilayah yang menjadi tangung jawabnya, Wali Kota Seoul Oh Se-hoon dikabarkan segera kembali dari perjalanannya ke Eropa.

Sejumlah 1.701 personel diturunkan dalam respon tragedi Itaewon. Para personel tersebut mencakup 517 pemadam kebakaran, 1.100 polisi, dan 70 petugas pemerintah.

Pemerintah Kota Seoul menerima laporan beberapa orang hilang seiring beberapa korban meninggal belum dapat teridentifikasi.

 

Itaewon Lebih Ramai dari Biasanya

Distrik Itaewon sangat populer di kalangan anak muda Korea Selatan serta para ekspatriat. Daerah tersebut dikenal dengan wisata malamnya. Pada Sabtu, 29 Oktober 2022, bar-bar dan restoran di daerah tersebut mengambil tema Halloween untuk meramaikan usaha mereka. Perayaan Halloween diadakan secara besar-besaran setelah bisnis di daerah itu menurun tajam selama pandemi. 

The Korea Herald melaporkan bahwa sekitar 100.000 orang telah berbondong-bondong ke Itaewon untuk merayakan malam Halloween. Para pengunjung pesta tidak diwajibkan memakai masker wajah atau mematuhi langkah-langkah jarak sosial. Ini lantaran pembatasan aturan terkait COVID-19 telah dicabut oleh Pemerintah Korea Selatan. 

"Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api ... tapi ini beberapa kali lipat lebih besar dari semua itu," kata Park Jung-hoon (21) dari tempat kejadian, dilansir Strait Times. 

Sebuah laporan oleh penyiar lokal YTN mengatakan ada seorang selebriti yang tidak diketahui identitasnya mengunjungi sebuah bar di daerah itu, sehingga menarik perhatian banyak orang.

Berhimpitan di Gang

Potongan video yang beredar di media sosial menunjukkan ratusan orang berdesakan di gang-gang sempit Itaewon, saling terhimpit dan tidak bisa bergerak hingga polisi dan pihak berwajib berusaha membebaskan mereka.

Sementara itu agensi berita Yonhap melaporkan, puluhan korban meninggal mengalami henti jantung dan setidaknya 81 orang korban lainnya mengatakan pada petugas kesehatan mengalami kesulitan bernapas.

Potongan video lain menunjukkan suasana kacau. Tampak para pemadam kebakaran dan warga setempat berusaha menolong puluhan korban yang tak sadarkan diri.

Seperti dilaporkan JoongAng Daily, salah seorang saksi mata berusaha meninggalkan jalan utama Itaewon melalui sebuah sisi sempit di samping Hotel Hamilton sesaat sebelum kondisi menjadi semakin parah. Meski demikian, dia melihat orang-orang lainnya sudah mulai panik bahkan menangis.

"Orang-orang berlomba-lomba untuk keluar dan sebagian juga berusaha keras untuk masuk," ujarnya.

Para pemadam kebakaran serta saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun masuk ke gang sempit yang sudah penuh sasak. Ketika mereka yang berada di puncak jalan menanjak itu jatuh, orang-orang lainnya yang berada di bawah mereka pun jatuh berguling menimpa yang lainnya.

Salah seorang ibu yang putrinya selamat dari tragedi itu mengatakan sang anak dan orang-orang lainnya terjebak selaam lebih dari satu jam sebelum berhasil ditarik dari kerumanan orang di gang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya