Jurus Jitu Hadapi Varian Omicron XBB: Vaksinasi dan Protokol Kesehatan

Kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir seiring hadirnya varian XBB di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 08:00 WIB
RSUD Tangerang Selatan Laksanakan Vaksinasi Booster untuk Lansia
Tenaga kesehatan menunjukkan botol vaksin saat vaksinasi booster COVID-19 di RSUD Tangerang Selatan, Rabu (12/1/2022). Lebih dari 60 warga lanjut usia (lansia) Tangsel mendapatkan vaksinasi lanjutan (booster) COVID-19 dengan jenis Pfizer. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir seiring hadirnya varian Omicron XBB di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diminta agar memproteksi diri dengan melengkapi vaksinasi booster serta disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr M. Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat, 4 November 2022.

Pekan kemarin, kenaikan kasus COVID-19 terjadi di 30 provinsi di Indonesia. Selama empat hari dalam pekan kemarin juga terjadi peningkatan kasus sekitar 4.700 hingga 4.900 kasus. Hal itu disinyalir terjadi seiring ditemukannya varian XBB. Meski demikian, Syahril mengatakan kenaikan tersebut masih dalam batas yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan periode BA.4 maupun BA.5.

"Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan satu signifikan atau terlalu tinggi dibanding dengan kita subomicron dan lalu yaitu BA 4 maupun BA 5,” ujar Syahril.

Sebanyak 28 negara melaporkan XBB, namun lonjakan kasus varian XBB tidak diiringi dengan peningkatan kematian dan kenaikan jumlah perawatan di rumah sakit, lanjut Syahril. Sebagian besar negara juga sudah mengalami penurunan kasus.

Tiga negara yang melaporkan penurunan kasus diantaranya Singapura dari 18.000 per hari, saat ini sudah turun menjadi 8.000 kasus. India dari 300.000 kasus saat ini turun menjadi 2300 perhari. Demikian juga dengan Bangladesh dari 14.000 kasus per hari, saat ini sudah 367 kasus per hari. 

Hingga Jumat (4/11), tercatat ada 12 kasus XBB di Indonesia. Diketahui dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.

 

Terapkan Prokes dan Laksanakan Vaksinasi

Jubir Syahril meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi, sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Tercatat, capaian vaksinasi booster atau ketiga di Indonesia baru mencapai 27,62 persen dari target 50 persen. Sementara Capaian vaksinasi pertama sebanyak 87 persen dan vaksinas dosis kedua sebesar 73 persen.

“Harapannya kepada masyarakat kita semua bersama-sama vaksinasi booster atau ketiga ini dapat kita gerakan dan kita bisa mencapai di atas 50 persen”, dan tetap gunakan masker” ujar Syahril.

Upaya-upaya pencegahan di hulu juga tetap ditegakkan, sebagai antisipasi lonjakan kasus. Mulai dari kesiapsiagaan Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya hingga peningkatan upaya tracing dan testing.

Kasus COVID-19 per 6 November 2022

Pada Minggu 6 November 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 3.662.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.521.292 terhitung sejak Maret 2020.

Ada tiga provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Ketiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.542 kasus baru dan 1.067 pasien sembuh. Jawa Timur menyusul dengan 532 kasus positif baru dan 478 orang dinyatakan sembuh. Jawa Barat di peringkat ketiga dengan 490 kasus konfirmasi baru dan 196 orang telah sembuh dari COVID-19.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.495 sehingga akumulasinya menjadi 6.325.415.

Sayangnya, kasus meninggal masih menunjukkan penambahan di atas angka 20, tepatnya 22 orang meninggal hari ini. Akibatnya, akumulasi kasus meninggal akibat COVID-19 menjadi 158.829.

Kasus aktif pun masih merangkak naik dengan penambahan 1.145 sehingga totalnya menjadi 37.048.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 40.125 dan suspek sebanyak 3.297.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya