Mengenal Bintitan dari Sisi Medis dan Cara Mengatasinya

Mata bintitan acap kali mengganggu penampilan dan membuat percaya diri turun. Bintitan merupakan istilah yang banyak digunakan masyarakat dan merujuk pada benjolan pada kelopak mata.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2022, 06:00 WIB
Kenali Penyebab Mata Sering Bintitan
Kenali Penyebab Mata Sering Bintitan

Liputan6.com, Jakarta - Mata bintitan acap kali mengganggu penampilan dan membuat percaya diri turun. Bintitan merupakan istilah yang banyak digunakan masyarakat dan merujuk pada benjolan pada kelopak mata. Benjolan ini umumnya berwarna kemerahan disertai rasa tidak nyaman dan nyeri.

Menurut dokter spesialis mata Josiah Irma, bintitan dalam dunia medis disebut sebagai hordeolum dan kalazion.

“Hordeolum dan kalazion ini dua jenis penyakit yang berbeda tapi terdapat kesamaan dalam tata laksananya,” kata Irma dalam video singkat di saluran YouTube DRV Channel dikutip Jumat (18/11/2022).

Hordeolum adalah infeksi akut pada kelopak mata akibat tersumbatnya kelenjar minyak. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri staphylococcus. Hordeolum sendiri dapat diklasifikasikan menjadi hordeolum eksternum dan hordeolum internum.

Hordeolum eksternum melibatkan kelenjar moll atau zeis yang terdapat pada margin kelopak. Sedangkan, hordeolum internum melibatkan kelenjar meibom yang terdapat pada konjungtiva palpebra di bagian dalam kelopak mata.

Tanda dan gejala hordeolum dapat berupa benjolan pada mata yang merah dan nyeri serta dapat disertai juga dengan adanya nanah. Ini merupakan penyakit yang bersifat self limiting atau dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih dua minggu.

Hordeolum dapat ditangani dengan kompres hangat selama sepuluh menit sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Tujuannya untuk melancarkan drainase atau aliran kelenjar minyak serta untuk mengurangi rasa nyeri.  


Jika Tak Ditangani dengan Baik

dokter spesialis mata Josiah Irma
Dokter spesialis mata Josiah Irma. Foto: tangkapan layar YouTube DRV Channel.

Selain kompres hangat, penanganan hordeolum juga dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik salep seperti gentamicin. Salep ini berfungsi mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi komplikasi.

“Apabila hordeolum tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat berlanjut menjadi kalazion.”

Kalazion merupakan infeksi yang melibatkan kelopak atas maupun bawah mata. Infeksi kalazion bersifat steril dan sering disebabkan oleh obstruksi kelenjar meibom.

“Berbeda dengan hordeolum, pada pasien dengan kalazion tidak ditemukan tanda-tanda inflamasi di daerah mata seperti bengkak, kemerahan, atau rasa nyeri.”

Terapi kalazion hampir mirip dengan hordeolum yakni kompres hangat 10 menit sebanyak tiga hingga empat kali sehari dan menjaga kebersihan mata.

Apabila gejala atau benjolan tidak membaik maka dapat dilakukan insisi atau kuretase untuk mengangkat benjolan tersebut.


Dapat Sembuh dengan Pengobatan Tepat

Kedua penyakit tersebut dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat dan maksimal. Adapun cara mengompres mata dan mengaplikasikan salep mata yang benar yakni:

- Siapkan wadah bersih yang berisi air hangat

- Siapkan kapas bersih secukupnya

- Basahi kapas dengan mencelupkannya ke air hangat

- Setelah kapasnya dibasahi, kompreskan pada mata yang sakit selama 10 menit

- Lakukan pengompresan sebanyak tiga hingga empat kali sehari

- Setelah mata dikompres, aplikasikan salep di kelopak mata.

Cara mengaplikasikan salep yang baik dan benar adalah:

- Buka kelopak mata bagian bawah dengan perlahan menggunakan satu jari

- Oleskan salep pada kelopak mata bagian bawah langsung dari tempat keluar salep

- Kedipkan mata beberapa kali untuk memastikan salep tersebar merata ke seluruh mata.

“Jika ada tanda atau gejala hordeolum dan kalazion yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka sebaiknya segera hubungi dokter mata terdekat,” kata Irma.


Cegah Bintitan

Menjaga kebersihan dan kesehatan mata dapat menjadi salah satu cara mencegah bintitan. Cara lain untuk mencegah bintitan seperti dilansir dari Healthline adalah:

- Saat mata terasa gatal hindari untuk menyentuh atau menggosok mata, terlebih saat kondisi tangan tidak bersih

- Minum obat untuk meredakan gatal akibat demam atau alergi

- Bagi pengguna lensa kontak, jaga lensa kontak tetap bersih dan steril

- Pastikan tangan selalu dalam keadaan bersih, cuci tangan dengan sabun dan air hangat, atau gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol

- Hindari memakai maskara atau eyeliner yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa

Bintitan tidak menular, tetapi bakteri dapat ditularkan melalui riasan yang terinfeksi.  Maka dari itu, orang yang bintitan tidak boleh membiarkan orang lain menggunakan alat riasan yang sama, terutama maskara dan eyeliner.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya